RSS

Beberapa Rahasia dalam Alquran


Judul Buku     : Beberapa Rahasia dalam Alquran
Judul Asli       : Some Secrets of the Quran
Penulis           : Harun Yahya
Penerjemah   : Supriyanti Abdullah
Penerbit         : Risalah Gusti
Kota               : Surabaya
Tahun             : 2003
Cetakan ke-  : 1
Tebal Buku    : xxii + 312 halaman

Ringkasan

Buku ini membahas persoalan-persoalan yang berhubungan dengan ayat-ayat yang telah diwahyukan Allah kepada manusia sebagai suatu rahasia. Ketika seseorang membaca ayat-ayat ini dan perhatiannya tertuju pada rahasia-rahasia yang terkandung dalam ayat ini, yang harus ia lakukan adalah berusaha mengetahui maksud Allah di balik berbagai peristiwa, lalu memikirkan segala sesuatunya berdasarkan Alquran. Akhirnya, orang-orang pun akan menyadari dengan kesadaran yang mendalam tentang rahasia-rahasia tersebut sehingga Alquran akan mengendalikan kehidupan mereka dan kehidupan orang lain.

Persoalan yang dibahas dalam buku ini terbagi ke dalam beberapa bab, antara lain sebagai berikut.
1.    Allah mengabulkan doa setiap orang

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS al-Baqarah: 186)

Ayat-ayat lain yang menerangkan doa yaitu: QS al-Isra: 11, QS Qaf: 16, QS al-Furqon: 77, QS al-An’am: 63, QS al-A’raf: 55, QS an-Naml: 62, QS Mariam: 3-6, QS Mariam: 8-9, QS al-Anbiya: 83-84, QS Shad: 32 dan 35, QS Yasin: 82, QS al-Baqarah: 200-202, QS asy-Syuro: 20, dan QS al-Isra: 18.

2.    Allah menambahkan nikmat-Nya kepada orang-orang yang bersyukur (QS Ibrahim: 7)

Nikmat yang diberikan Allah kepada manusia sangatlah besar sehingga tak seorang pun dapat menghitungnya (QS an-Nahl: 18). Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak dapat mensyukuri kenikmatan yang telah mereka terima (QS al-A’raf: 17-18).

3.    Rahasia berserah diri dan bertawakal kepada Allah

Berserah diri kepada Allah maknanya adalah menyandarkan dirinya dan takdirnya dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Takdir segala sesuatu telah tersimpan dalam sebuah kitab yang dalam Alquran disebut ”Lauhul-Mahfuzh” (QS al-Hadid: 22-23)

Orang-orang yang bertawakal kepada Allah ketika mereka menghadapi cobaan, Allah akan ridha dan cinta kepadanya. Sebaliknya, orang-orang yang tidak bertawakal kepada Allah akan selalu mengalami kesulitan, keresahan, dan ketidakbahagiaan dalam kehidupan mereka. Dengan demikian, bertawakal kepada Allah akan membuahkan keberuntungan dan ketenangan di dunia dan di akhirat.

4.    Terdapat kebaikan dalam setiap peristiwa (QS an-Nisa: 19, QS al-Baqarah: 216, QS al-Baqarah: 38, dan QS Yunus: 62-64)

5.    Terdapat kemudahan dalam kesulitan

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS asy-Syarh: 5-6)

Ujian yang dialami seseorang sesuai dengan batas-batas kekuatan mereka karena Allah tidak membebani seseorang di luar kemampuannya (QS al-An’am: 152, QS al-A’raf: 42, dan QS al-Mu’minun: 62).

Allah memberi kabar gembira berupa petunjuk dan rahmat kepada hamba-Nya yang bertakwa kepada-Nya (QS ath-Thalaq: 2-3, QS an-Nahl: 30, dan QS al-Lail: 5-7). Sebaliknya, orang yang berada dalam kekufuran akan mengalami kerugian di dunia dan akhirat (QS al-Lail: 8-10).

6.    Allah mengaburkan pemahaman orang-orang kafir

Sesungguhnya hati, akal, dan pemahaman itu berada di tangan Allah. Allah menyatakan bahwa Dia akan menutupi hati dan pemahaman orang-orang yang dihinggapi perasaan takabur, yaitu orang yang tidak mau berserah diri kepada Allah. Fakta bahwa mereka dapat memahami apa saja kecuali Alquran ini menjelaskan bahwa Allah telah memalingkan mereka dari ayat-ayat-Nya dan mereka terhijab dari Alquran karena ketidakikhlasan mereka. Ayat yang mengungkapkan masalah ini adalah QS al-Isra’: 45-46, QS al-An’am: 25, dan QS al-Kahfi: 57.

7.    Allah mengaruniakan pemahaman kepada orang-orang yang bertakwa

Allah memberikan kemampuan kepada orang-orang yang beriman untuk membedakan antara yang benar dan salah. Hal itu disebut sebagai ”hikmah”, yaitu rahmat dari Allah yang dikaruniakan kepada orang-orang yang beriman. Allah menceritakan rahasia ini dalam surat al-Anfal ayat 29.

8.    Orang-orang yang berbuat baik akan memperoleh kebaikan

Allah memberitahukan kepada kita tentang hakikat kebaikan di dalam Alquran (QS al-Baqarah: 177). Kebaikan yang sesungguhnya adalah bertakwa kepada Allah, menyibukkan diri mengingat hari perhitungan, menggunakan hati nurani, dan selalu sibuk melakukan amalan yang mendatangkan ridha Allah. Allah telah menyatakan di dalam Alquran bahwa Dia mencintai orang-orang yang selalu berbuat kebaikan karena keimanan mereka dan akan memberi pahala kepada mereka dengan kebaikan (QS az-Zumar: 10, QS Ali Imran: 148, QS an-Nahl:30, QS adh-Dhuha: 8, dan QS an-Nhal: 97). Bahkan, Allah berjanji akan melipatgandakan perbuatan hamba-hamba-Nya yang berbuat kebaikan (QS al-An’am: 160, QS an-Nisa’: 40, dan QS Yunus: 26).

9.    Wajah orang-orang beriman bercahaya dan wajah orang-orang kafir diliputi kehinaan

Keimanan dan kekufuran tercermin di wajah dan kulit manusia. Di beberapa ayat, Allah memberitahukan bahwa terdapat cahaya di wajah orang-orang beriman, sedangkan wajah orang-orang kafir diliputi kehinaan (QS asy-Syuro: 45, QS Yunus : 26-27, QS al-Fath: 29, QS ar-Rahman: 41, dan QS Muhammad: 30).

10. Rahasia mengapa Allah menghapus perbuatan buruk

Allah Yang Maha Mengetahui keadaan hamba-Nya dan Maha Pengasih dan Penyayang akan menghapus perbuatan buruk hamba-nya yang ikhlas dan akan memberikan kepada mereka pemeriksaan yang mudah (QS al-Insyiqaq: 7-9). Sifat orang-orang beriman yang perbuatan buruknya dihapus Allah dan diampuni-Nya antara lain: orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar (QS an-Nisa’: 31) dan orang-orang yang sibuk mengerjakan amal saleh (QS at-Taghabun: 9 dan al-Furqon: 70).

11. Tujuan membelanjakan harta di jalan Allah

Allah telah berfirman kepada Nabi Muhammad saw. agar mengambil zakat dari harta benda orang-orang beriman untuk membersihkan dan menyucikan harta tersebut (QS at-Taubah: 103 dan QS al-Baqarah: 219). Tentu saja harta yang harus manusia berikan kepada orang miskin adalah harta benda yang ia sukai (QS Ali Imran: 92 dan QS al-Baqarah: 267). Dalam ayat lain dijelaskan bahwa membelanjakan harta di jalan Allah sebagai sarana agar dekat dengan-Nya (QS al-Maidah: 35 dan QS at-Taubah: 99). Allah pun berjanji bahwa orang-orang yang menafkahkan harta mereka di jalan Allah tanpa takut miskin akan memperoleh rahmat yang menakjubkan dalam kehidupan mereka (QS al-Baqarah: 272, QS al-Anfal: 60, QS Saba’: 39, QS al-Baqarah: 261, dan QS al-Baqarah: 265).

12. Pengaruh perbuatan baik dan ucapan yang baik

Sebagaimana dinyatakan dalam Alquran (Fushshilat: 34-35 dan an-Nahl: 125), sebagai balasan atas perbuatan baiknya orang-orang beriman, Allah mengubah musuh mereka menjadi ”teman yang setia”. Ini merupakan rahasia Allah. Bagaimana pun juga, hati manusia berada di tangan Allah. Dalam ayat lainnya (QS Thaha: 43-44), Allah mengingatkan kita tentang pengaruh ucapan yang baik dan lemah lembut. Allah telah mengungkapkan sebuah rahasia bahwa Dia akan menjadikan perbuatan orang-orang beriman itu bermanfaat.

13. Rahasia mengapa Allah memerintahkan manusia untuk ”melapangkan” majelis

Allah memerintahkan orang-orang beriman agar menaati seruan melapangkan majelis bagi orang yang baru datang atau merenggangkan kerumunan jika diperlukan (QS al-Mujadalah: 11). Hal ini, di smaping menunjukkan pentingnya bertenggang rasa juga sebagai tanda ketaatan.

14. Allah pasti menolong orang-orang yang menolong agama-Nya (QS Muhammad: 7)

Allah menolong orang-orang beriman melalui cara-cara yang tak terlihat (QS Ali Imran: 13) atau menggagalkan rencana jahat yang ditujukan kepada mereka (QS Fathir: 42-43 dan QS Yusuf:52).

15. Saling berdebat menyebabkan hilangnya kekuatan

Allah melarang orang-orang beriman untuk berdebat karena debat akan menghilangkan dan melemahkan kekuatan mereka (QS al-Anfal: 46). Orang-orang beriman harus saling mencintai satu sama lain, berkorban, dan mempererat kesetiakawanan dan kerjasana di anatara mereka. Dalam ayat lainnya, Allah telah mengungkapkan rahasia bahwa jika oranag-orang beriman tidak menjadi teman atau pelindung satu sama lain, akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi (QS al-Anfal: 73).

16. Hanya dengan berzikir, hati menjadi tenang

Kebahagiaan, ketenangan, kesenangan, atau kenyamanan sejati hanya dapat ditemukan dalam mengingat Allah atau berzikir (QS ar-Ra’d: 28)

17. Tipu daya setan itu lemah (QS an-Nisa’: 76, QS Saba’: 20-21, QS al-Hijr: 39-40, dan QS an-Nahl: 99-100)

18. Mengikuti sebagian besar orang hanyalah akan menyesatkan dari jalan yang benar (QS al-An’am: 116, QS Yusuf: 103, QS al-Maidah: 100)

19. Rahasia tentang bertambah atau berkurangnya nikmat (QS al-Anfal: 53, QS ar-Ra’d: 11)
Dalam ayat tersebut Allah berfirman bahwa Dia akan menambah nikmat bagi orang-orang yang sibuk mengerjakan amal saleh dan akan mempersempit nikmat bagi orang-orang yang melakukan kemaksiatan.

20. Menaati Rasul berarti menaati Allah (QS an-Nisa’: 80, QS an-Nisa’: 13-14)

Seseorang tidak beriman sehingga menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada Rasul (QS an-Nisa’: 65, QS an-Nisa’: 69, QS an-Nur: 52 dan 54, QS al-Baqarah: 112). Perbuatan orang-orang yang emninggikan suara mereka melebihi auara Nabi akan terhapus (QS al-Hujurat: 2-3). Allah akan mencabut kekuatan orang-orang yang tidak menaati Rasul (QS al-Baqarah: 249).

21. Kelompok minoritas orang beriman dapat mengalahkan orang kafir yang jumlahnya lebih besar (QS al-Baqarah: 249)
Dengan bersabar, orang-orang beriman akan memperoleh kekuatan besar (QS Ali Imran: 125, QS al-Anfal: 65-66, QS Ali Imran: 139).

22. Allah menjadikan agama-Nya tinggi jika orang-orang hanya menyembah Dia saja (QS an-Nur: 55)

23. Kehidupan dunia ini sangat singkat (QS al-Mu’minun: 112-115, QS ar-Rum: 55, QS Ghafir: 39, QS al-Insan: 27)

24. Allah memasukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir (QS al-Anfal: 12, QS al-Hasyr: 2, QS Ali Imran: 151)

25. Hikmah dan pembicaraan yang jelas adalah rahmat dari Allah (QS al-Baqarah: 269, QS Shad: 20, QS al-Qamar: 4-5)

26. Manusia juga akan dimintai tanggung jawab atas apa yang mereka pikirkan dan mereka niatkan (QS al-Baqarah: 184, QS al-Baqarah: 238, QS an-Nahl: 120, QS al-Baqarah: 284)

27. Allah memasukkan rasa cinta ke dalam hati manusia (QS Ali Imran: 103, QS Mariam: 12-13, QS Mariam: 96, QS ar-Rum: 21, QS al-Mumtahanah: 7)

28. Kematian orang-orang yang beriman dan kafir tidak akan sama (QS al-Waqi’ah: 83-85, QS al-An’am: 93, QS at-Taubah: 9, QS Muhammad: 27-28, QS al-Anfal: 50-51, QS an-Nahl: 32)

Dalam ayat tersebut Allah member i tahu kita bahwa seorang kafir merasakan penderitaan yang dahsyat yang tidak dapat kita saksikan. Sebaliknya, orang-orang beriman mengalami kematian dengan sangat mudah.

29. Shalat menjauhkan manusia dari perbuatan jahat

Allah menjanjikan pahala bagi orang-orang yang benar-benar menjaga shalatnya dan yang istiqomah dalam mengerjakannya. Orang-orang yang mengerjakan shalat dijauhkan dari perbuatan keji dan munkar (QS al-Ankabut: 45).

30. Orang-orang yang terbunuh di jalan Allah tidaklah mati, tetapi hidup di sisi-Nya (QS Ali Imran: 169-171, QS al-Baqarah: 154). Allah akan menyempurnakan rahmat bagi orang-orang yang syahid dan mereka akan dimasukkan ke dalam syurga (QS Muhammad: 4-6, QS Ali Imran: 195, QS al-Hajj: 58-59).

31. Allah pemberi kemuliaan (QS al-Munafiqun: 8)

32. Rahasia mencari jalan yang benar

Jalan yang benar, sebagai satu-satunya jalan menuju keselamatan, adalah agama yang dipilihkan Allah. Menurut jalan ini, tujuan utamanya adalam mencari keridhaan, rahmat, dan syurga Allah.

Orang-orang yang dibimbing ke jalan yang benar merupakan rahasia yang diungkapkan dalam Alquran. Mereka adalah hamba-hamba yang dibimbing Allah kepada jalan-Nya dan yang memperoleh syurga-Nya. Mereka memiliki iman yang teguh (QS al-Hajj: 54). Orang-orang yang berserah diri kepada-Nya akan memperoleh petunjuk kepada jalan yang lurus (QS Ali Imran: 101, QS asy-Syuro: 13, QS an-Nisa’: 66-68, QS az-Zumar: 17-18).

33. Nafsu manusia memerintahkan perbuatan fasik (QS asy-Syam: 7-9, QS Yusuf: 53)

Nafsu disebutkan dalam ayat tersebut sebagai sumber semua keburukan dan kesalahan bagi manusia. Itulah sebabnya mengapa rahasia yang diungkapkan oleh Allai ini sangat penting. Jika seseorang mengecamkan rahasia ini dalam hatinya, ia dapat mewaspadai nafsu dan melakukan perbuatan yang benar.

34. Rahasia kemakmuran dan kekayaan yang diberikan kepada manusia

Allah meluaskan rezeki kepada hamba-hamba-Nya menurut kehendak-Nya dan Dia juga menyempitkan rezeki tersebut. Allah melakukan hal itu untuk alasan tertentu dan karen ahimah tertentu. Baik orang-orang yang rezekinya diluaskan maupun disempitkan, pada hakikatnya merupakan ujian dari Allah. Hamba yang diridhai Allah ialah orang yang tidak boros dan sombong atas kelebihan harta dan orang yang bertawakal dan bersabar atas kekurangan harta (QS an-Naml: 40).

35. Rahasia mengapa Allah tidak segera menyiksa orang-orang kafir (QS Fathir: 45, QS al-Kahfi: 58, QS Ali Imran: 178, QS Thaha: 129, QS al-A’raf: 183).


0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy