RSS

Wajah Pasar Lawang Seketeng Pagi Hari



Hari mulai terang. Matahari bersinar. Aku sedang berada di tengah keramaian pasar. Sambil berjalan pelan, aku mengamati keadaan sekitar. Kulirik jam di pergelangan tangan, ternyata jarumnya menunjukkan angka 06.00. itu berarti, cukup lama aku berada di tempat ini sejak matahari terbit. Suasana alam yang tadinya gelap berubah terang. Lampu-lampu di depan toko dan kios-kios dipadamkan.

Aktivitas pagi di Pasar Lawang Seketeng Bogor sedang dimulai. Suasana tampak riuh dan ramai. Banyak orang berlalu lalang. Para pedagang sembako, sayuran, daging, buah-buahan, dan bumbu dapur berkumpul dan berjualan di sana. Mereka tengah tenggelam dengan kegiatannya masing-masing. Ada yang sibuk melayani pembeli. Ada juga yang terus berteriak menawarkan dagangannya. Para pembeli yang kebanyakan ibu-ibu tengah asyik berbelanja. Ada yang sedang berkeliling sambil menjinjing keranjang sayuran. Ada yang sedang memilih-milih sayuran. Ada juga yang sedang tawar-menawar harga dengan penjual. Itulah gambaran umum Pasar Lawang Seketeng pada pagi hari.

Hawa dingin menusuk. Beberapa saat aku kembali merapatkan jaket yang kukenakan, lalu memutuskan berkeliling. Kususuri setiap sudut pasar. Tampak sampah-sampah sisa sayuran berserakan. Sangat mengganggu pandangan. Bau sampah busuk menggelitik hidung. Sisa air hujan kemarin masih tergenang di sebagian jalan. Becek dan kotor. Begitulah keadaan pasar tradisional: bau, becek,kotor, dan kumuh.

Pasar Lawang Seketeng terletak di depan Bogor Plaza, Jalan Surya Kencana. Jika dilihat dari atas gedung Bogor Plaza, bentuk pasar itu seperti huruf T. Ada dua jalan di pasar itu, yaitu jalan memanjang dan mendatar. Arah masuk ke pasar tersebut bisa dari Gang Aut atau Gang Pedati. Biasanya kendaraan yang memuat barang masuk dari arah Gang Pedati, sedangkan mobil angkutan masuk dari arah Gang Aut.

Jalan menuju pasar beraspal dan bisa dilalui kendaraan. Keadaan jalan cukup bagus. Tampaknya baru saja diaspal. Ukurannya cukup lebar. Hanya kalau ada mobil masuk, pejalan kaki akan terhambat. Apalagi jika ada mobil berhenti, pasti terjadi kemacetan. Seperti pagi itu, ketika sedang berkeliling, jalan di depanku terhalang mobil bak terbuka. Akhirnya, aku mengambil jalan ke sebelah kanan. Ketika sampai di titik pertemuan antara jalan mendatar dan memanjang, aku menyaksikan banyak angkutan berderet panjang. Suasana amat bising. Suara klakson nyaring saling bersahutan.

Di sepanjang kiri kanan jalan memanjang dan mendatar terdapat ruko. Beberapa toko yang menempati ruko tersebut masih tutup. Di depan ruko-ruko itulah para pedagang menggelar dagangannya. Aneka sayuran, buah, bumbu dapur, baju, peralatan rumah tangga, dll. dijual di sana.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy