RSS
Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan

Mengejar Mimpi


Alhamdulillah, akhirnya nyampe juga ke bulan November. Selamet datang November. Bulan baru, semangat pun harus baru! ^__^

Mari kita merangkai hari-hari yang indah nan ceria selama sebulan ke depan. Mari kita jalankan rencana yang sudah disusun. Mari kita susun rencana untuk hari esok dan masa depan. Semoga bulan ini bertabur berkah, hikmah, dan bahagia.

Kawan, btw menurutmu apa yang membuat seseorang bisa bertahan dalam menjalani liku-liku kehidupan hingga detik ini? Tanyakan pada dirimu, apa yang membuatmu bertahan di antara segala terjangan badai ujian? Apa yang membuatmu tegar di antara segala himpitan masalah? Apa yang menjadikanmu kuat menghadapi segala musibah? Hmm, silakan renungkan sendiri. Jika sudah punya jawabannya, kamu bisa bertukar pikiran denganku.

Sambil menunggumu merenung, saya ingin mengungkapkan jawaban saya (hehe). Menurut saya, jawabannya sangat sederhana, yakni impian alias harapan. Yup, impianlah yang membuat seseorang tidak mudah menyerah. Impianlah yang membuat seseorang rela menempuh kerasnya arus kehidupan. Demi mewujudkan sebuah mimpi, seseorang akan mengorbankan apa pun yang dimilikinya, entah itu harta, tenaga, waktu, pikiran, bahkan mungkin nyawa sekali pun.

mimpi adalah kunci
untuk kita menaklukkan dunia
berlarilah
tanpa lelah
sampai engkau meraihnya

Masih ingat dengan penggalan lirik di atas? Yup, itu adalah sepenggal lagu sountrak film Laskar Pelangi yang dinyanyikan grup band Nidji. Tuh, betul kan? Kata Giring Nidji, mimpi adalah kunci. Kalau tak punya kunci, bagaimana mungkin kita bisa memasuki dunia yang luas ini?

Jadi kawan, kita harus punya impian, apa pun impian itu. Bukankah kita menjalani hidup untuk meraih impian? Bukankah kita melalui hari untuk mewujudkan harapan? Impianlah yang membuat hidup lebih "HIDUP". Harapanlah yang menjadikan kita bersemangat. Jika tak punya mimpi,
untuk apa hidup??? Jadi, jangan takut bermimpi! Yakinlah, Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu! Percayalah, Tuhan pasti mendengar mimpi-mimpimu!

Kalau suatu hari nanti mimpi kita tak menjadi kenyataan, tak perlu frustasi,
apalagi berkecil hati, bahkan sampai bunuh diri (ih, nauzubillah..). Bersikaplah bijaksana. Ada tips yang bisa dilakukan jika mimpi tak sesuai kenyataan:
(1) Bertindaklah selalu secara fleksibel dan dinamis,
(2) Berpikirlah bahwa inilah yang terbaik untuk kita,
(3) Tetap siapkan metal pemenang!

Ayo, raih mimpimu! Kejar mimpimu! Gelorakan semangatmu! ^___^

Doaku


Ya Rabb..,
Aku berdoa untuk seorang pria yang akan menjadi bagian dari hidupku.
Seseorang yang sungguh mencintaiMu lebih dari segala sesuatu.
Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau.
Seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untukMu.

Wajah tampan dan daya tarik fisik tidaklah penting.
Yang penting adalah sebuah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
dan berusaha menjadikan sifat-sifatMu ada pada dirinya.
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup sehingga hidupnya tidaklah sia-sia.
Seseorang yang memiliki hati yang bijak tidak hanya otak yang cerdas.
Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tapi juga menghormatiku.
Seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi juga dapat menasihatiku ketika aku berbuat salah.
Seseorang yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tapi karena hatiku.
Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi.
Seseorang yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika aku di sisinya.

Ya Rabb..,
Aku tidak meminta seseorang yang sempurna namun aku meminta seseorang yang tidak sempurna,
sehingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu.
Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya.
Seorang pria yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya.
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya.
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Ya Rabb..,
Aku juga meminta,
Buatlah aku menjadi wanita yang dapat membuatnya bangga,
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sekedar cintaku,
Berikanlah sifat yang lembut sehingga kecantikanku datang dariMu,
Berikanlah aku tangan sehingga aku selalu mampu berdoa untuknya.
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dan bukan hal buruk dalam dirinya.
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat dan tersenyum untuk dirinya setiap pagi.
Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
“Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang dapat
membuat hidupku menjadi sempurna.”

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan.

Amin


Sumber: cintaukhti.blogspot.com

Referensi Lainnya: http://kembanganggrek2.blogspot.com/

memilih yang terbaik


"Hidup adalah pilihan," ucap seorang teman dengan yakin.

Kalimat singkat tersebut menurut penafsiran saya adalah bahwa dalam menjalani kehidupan, kita akan dihadapkan pada berbagai pilihan. Setiap hari tanpa henti kita harus memilih. Mau makan milih, mau minum milih, mau mandi milih, mau pergi milih, mau kerja milih, mau nikah milih, mau punya rumah milih, mau beli kendaraan milih, mau punya pemimpin milih, mau beli pakaian milih, mau rekreasi milih, mau sekolah dan kuliah juga milih. Pokoknya mau apa pun dan melakukan apa pun harus milih. Hidup memilih! (hehe).

Ya, pilihan ada di depan mata dan kita dituntut untuk segera memutuskannya. Sejak bangun tidur hingga tidur kembali, kita akan membuat beragam pilihan, mulai dari hal-hal remeh temeh (baca: hal kecil atau sederhana) sampai hal-hal besar yang menentukan arah masa depan kita.

Contoh kecil, saat terbangun di pagi hari, kita akan di hadapan pada pilihan:
a. langsung bangun, kemudian melaksanakan shalat malam;
b. tarik selimut, kemudian kembali melanjutkan tidur;
c. bengong tidak jelas;
d. mengaktifkan komputer, lalu online di fesbuk, ym, mp, atau twitter;
e. memainkan hp;
f. dll.

Nah, dari kegiatan bangun tidur aja sudah memunculkan sederet pilihan. Bagaimana dengan kegiatan atau hal-hal lain? Wah, pasti akan banyak juga pilihan yang menunggu diputuskan. Begitu banyak bukan alternatif kegiatan atau hal-hal yang bisa kita pilih? Kita akan terus dilanda kebingungan jika belum memutuskannya. Lalu pilihan manakah yang harus diambil? 

Hmm, yang pasti kita harus senantiasa berpikir sebelum bertindak. Jangan bertindak kemudian berpikir. Berpikir sebelum bertindak akan memungkinkan kita untuk menelaah pilihan mana yang paling baik. Tapi, bukan berarti karena harus berpikir dulu akhirnya kita lama dalam mengambil tindakan. Itu sih bisa mengacaukan semua hal. Makanya, kita harus terampil berpikir secara cepat, tepat, dan efektif. 

Nah, supaya pilihan kita lebih condong pada kebaikan, kita harus rajin-rajin mengkaji ilmu-Nya biar tahu mana pilihan yang mendatangkan ridha-Nya dan mana pilihan yang hanya berupa kesia-siaan belaka. Dengan mendalami sedikit saja tentang ilmu-Nya, kemudian kita ingin mengamalkannya, pasti nanti kita makin gemar berbuat baik untuk amal akhirat. Percaya deh, dengan berpedoman pada ketetapan-Nya, hidup kita akan lebih bahagia dan berwarna. 

Yuk, mari kita berharap semoga Allah selalu menuntun hati kita agar tetap berjalan di rel kebaikan sehingga kita cenderung memilih hal-hal yang baik. Semoga Allah meneguhkan hati kita agar senantiasa taat dan patuh pada-Nya. Semoga Allah selalu memberikan petunjuk dan karunia-Nya agar kita tetap istiqomah di jalan-Nya. Allahumma amin.

Alasan Mencinta


Apakah mencintai seseorang perlu alasan?

Ya atau tidak? 

Hmm, sebelum memberikan jawaban dari pertanyaan sederhana namun lumayan rumit di atas, mari kita berpikir sejenak (halah... :D). Untuk membantu menemukan jawabannya, mari kita baca beberapa kutipan berikut.

“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah itu ada beberapa orang yang bukan nabi dan syuhada menginginkan keadaan seperti mereka, karena kedudukannya di sisi Allah. Sahabat bertanya:
“Ya Rasulullah, tolong kami beritahu siapa mereka? Rasulullah saw. menjawab: Mereka adalah satu kaum yang cinta mencintai dengan ruh Allah tanpa ada hubungan sanak saudara, kerabat di antara mereka, serta tidak ada hubungan harta benda yang ada pada mereka. Maka, demi Allah wajah-wajah mereka sungguh bercahaya, sedang mereka tidak takut apa-apa dikala orang lain takut, dan mereka tidak berduka cita dikala orang lain berduka cita.” (H.R. Abu Daud)

Dari Abu Muslim al-Khaulani radhiyallahu ‘anhu dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan: “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan dari Rabb-nya, dengan sabdanya, ‘Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya."

Abu Muslim radhiyallahu ‘anhu melanjutkan, “Kemudian aku keluar hingga bertemu ‘Ubadah bin ash-Shamit, lalu aku menyebutkan kepadanya hadits Mu’adz bin Jabal. Maka ia mengatakan, ‘Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan dari Rabb-nya, yang berfirman, ‘Cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling tolong-menolong karena-Ku, dan cinta-Ku berhak untuk orang-orang yang saling berkunjung karena-Ku.’ Orang-orang yang bercinta karena Allah berada di atas mimbar-mimbar dari cahaya dalam naungan ‘Arsy pada hari tiada naungan kecuali naungan-Nya.” (HR. Ahmad; Shahih dengan berbagai jalan periwayatannya)

“Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman: “Dimanakah orang yang cinta mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dengan menunggu-Ku di hari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku.” (H.R. Muslim)

“Allah swt berfirman, “pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang cinta mencintai karena Aku, saling kunjung mengunjungi karena Aku dan saling memberi karena Aku.” (Hadits Qudsi)

“Bahwa seseorang mengunjungi saudaranya di desa lain, lalu Allah mengutus malaikat untuk membuntutinya. Tatkala malaikat menemaninya malaikat berkata,
“Kau mau kemana ?”
Ia menjawab, “Aku ingin mengujungi saudaraku di desa ini”
Malaikat terus bertanya, “Apakah kamu akan memberikan sesuatu pada saudaramu ?”
Ia menjawab, “Tidak ada, melainkan hanya aku mencintainya karena Allah SWT”
Malaikat berkata, “Sesungguhnya aku diutus Allah kepadamu, bahwa Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai orang tersebut karena-Nya.” (H.R. Muslim)

"Tiga perkara, yang barang siapa memilikinya, ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul melebihi cintanya kepada selain keduanya, cinta kepada seseorang karena Allah dan membenci kekafiran sebagaimana ia tidak mau dicampakan ke dalam api neraka." (H.R. Bukhari-Muslim)

Hadist riwayat Al-Bazaar dengan sanad hasan dari Abdullah bin Amr, ia berkata: Rasulullaah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Siapa yang mencintai seseorang karena Allah, kemudian seseorang yang dicintainya itu berkata, 'Aku juga mencintaimu karena Allah'. Maka, keduanya akan masuk surga. Orang yang lebih besar cintanya akan lebih tinggi derajatnya daripada yang lainnya. Ia akan digabungkan dengan orang-orang yang mencintai karena Allah.”

Selain kutipan hadits-hadits di atas, ada juga kutipan menarik berikut.

Seseorang yang mencintaimu karena fisik, maka suatu hari ia juga akan pergi karena alasan fisik tersebut. Seseorang yang menyukaimu karena materi, maka suatu hari ia juga akan pergi karena materi. Tetapi seseorang yang mencintaimu karena hati, maka ia tidak akan pernah pergi! Karena hati tidak pernah mengajarkan tentang ukuran relatif lebih baik atau lebih buruk. (Tere-Liye, MMSPH 6: "Bila Semua Wanita Cantik")

Sekarang, kita bisa menjawab pertanyaan di atas bukan?
Ya mencintai perlu alasan.

Ya Robb, 
jika mencintai memerlukan alasan, 
aku ingin mencintainya karena-Mu. 
hanya karena-Mu.
tak perlu karena alasan lain-lain.
sebab Engkaulah alasan terindah atas semua hal.
sebab Engkaulah alasan yang sejati.
sebab Engkaulah alasan yang hakiki.
dengan menyandarkan diri pada-Mu,
kuharap...
cintaku menuai berkah-Mu,
cintaku memeroleh ridho-Mu.
amin.

Sesungguhnya Wanita Itu Cantik


Siapa yang ingin terlihat cantik? Ayo, angkat tangan! :D. Yup, Semua wanita pasti ingin terlihat cantik di mata orang lain (ngaku aja deh, hehe...). Nah, kalo pengen tahu apa kriteria cantik hakiki, yuk baca tulisan di bawah! Bagus loh... ^_^

Ada cara yang mudah dan murah untuk membuat perempuan cantik meskipun secara fisik mereka kurang menarik. Yang pertama kali harus dilakukan adalah mendefinisikan kembali makna cantik tersebut. Cantik bukan masalah fisik semata. Kecantikan sejati juga bisa diraih dengan memaknakan kecantikan sebagai berikut:

1. Kecantikan perempuan ada dalam iman taqwanya yang menyejukkan mata kaum laki-laki.

Seorang perempuan yang menghias jasmaninya dengan iman dan taqwa akan memancarkan cahaya surga. Dengan kepatuhannya menjalankan ibadah, ia akan memesona.Yang kuasa akan memberikannya kecantikan abadi, magnet alami. Tak perlu kosmetik, parfum atau penampilan berlebih, laki-laki akan tertarik padanya.

2. Kecantikan perempuan ada pada kehangatan sikapnya yang mampu menggetarkan sensifitas dan kecintaan pria.

Secara umum laki-laki memang responsif terhadap perempuan yang bagus fisiknya. Tapi ketertarikan itu tak kekal, bisa membuat laki-laki bosan. Kehangatan kasih sayang dan cinta kasih yang tuluslah yang akan membuat sang pria nyaman berada di sisinya. Tak bisa melupakannya.

3. Kecantikan Perempuan ada pada kelembutan sikapnya

Kelembutan bukan berarti lembek dan manja. Kelembutan seperti roti. Meskipun sedikit, tapi mengenyangkan. Dari toko roti manapun roti berasal, ia tetap lembut. Jadi perempuan dari suku manapun bisa tetap lembut, pada pasangannya, pada anak-anaknya. Asalkan ia mau berusaha.

4. Kecantikan perempuan berada dalam pandangannya yang teduh dan suaranya yang hangat.

Walau mata tak seindah bintang kejora, setiap perempuan bisa memiliki mata embun. Teduh. Sejuk. Tak gampang emosi. Menyikapi tingkah laku sekitarnya secara bijak. Ia selau berprasangka baik. Perkatannya bukan pisau yang menikam. Perkataannya adalah bara yang menyalakan semangat di dada. Tak ada kata sia-sia yang terucap dari bibirnya.

5. Kecantikan perempuan berada dalam senyumannya yang menambah kecantikannya dan membuat gembira hati orang yang melihatnya.

Senyum adalah sedekah. Murah senyum tanpa bermaksud menggoda apalagi berlebihan bisa membuat wajah indah. Meskipun berwajah rupawan, tapi jika malas tersenyum, hanya aura negatif yang akan ditangkap oleh orang-orang di sekitarnya

6. Kecantikan perempuan berada pada intelektualitasnya

Ukuran intelektual bukan pada gelar sarjananya atau di mana ia pernah menuntut. Banyak ilmu-ilmu yang bisa dipungut dari sekitar, yang membuat si perempuan mejadi cerdas. Kehidupan adalah sekolah yang tak pernah tamat sebelum ajal menjelang. Tak ada sekolah untuk menjadi istri yang baik. Tak ada universitas yang melahirkan ibu yang baik. Ruang dan waktulah yang akan menempa perempuan menjadi istri dan ibu yang baik.

7. Kecantikan perempuan berada pada seberapa jauh pengetahuannya akan tanggung jawabnya terhadap keluarga, rumah, anak-anak , masyarakat dan umat manusia.

Perempuan adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Seberapa jauh pengetahuan seorang perempuan akan terlihat dari tingkah laku keluarganya. Ia selalu berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi sekitarnya. Mengambil peran penting dalam rangka memperbaiki lingkungan. Lihatlah laki-laki sukses di jagat raya. Dibalik kesuksesannya, pasti ada perempuan tangguh yang menemaninya. Menjadi pendukung nomor satu, tempat kembali saat sang pahlawan lelah berjuang.

8. Kecantikan perempuan berada pada kemampuan dan keinginannya untuk memberi.

Orang bisa miskin harta, tapi ia bisa kaya hati. Selalu memberi, tanpa mengharap imbalan yang berarti. Ia senang ketika orang lain senang. Ia sedih ketika orang lain sedih. Kemurahan hatinya membuat wajahnya bersinar. Membuat ia selalu dirindukan, meskipun sosoknya biasa-biasa saja.

Sahabatku...
Kecantikan-kecantikan ini sifatnya abadi.
Akan dikenang meskipun si perempuan telah tiada.
Tidak seperti kecantikan lahiriah yang sementara.
Setelah tua, ketika senja menyapa, ia tak menarik lagi.
Manakah yang akan Anda pilih?
Kecantikan sementara atau kecantikan abadi?


Sumber: kata2-hikmah-ofa.blogspot.com

Menangis Karena Allah


Adakah ada seseorang yang tidak pernah menangis semasa hidupnya? Saya yakin tidak ada. Bukankah ketika pertama kalinya dilahirkan ke dunia fana ini kita sudah langsung mengeluarkan tangisan? Bahkan, semua orang akan merasa cemas jika kita tidak menangis.

Menangis termasuk hal alami yang dilakukan manusia. Menangis tak hanya dilakukan oleh anak kecil, orang dewasa pun masih suka menangis. Konon katanya, setelah menangis beban yang kita pikul akan terasa lebih ringan dan masalah akan terasa lebih enteng.

Peristiwa getir, kisah sedih, cerita duka, masalah rumit, beban menghimpit, atau kondisi sulit sering membuat kita menangis. Musibah yang bertubi-tubi tak pelak membuat air mata kita bercucuran tanpa henti. Pernahkan kita menangis bukan karena sedang menghadapi masalah berat, tapi karena takut kepada Allah? Pernahkan air mata kita bercucuran saat sedang mengingat Allah? Tampaknya kita perlu merenungkan pertanyaan tersebut. Marilah memuhasabahi diri sendiri.

Ada tujuh golongan yang Allah akan menaunginya pada saat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya…. Orang yang mengingat Allah ketika sendirian sehingga bercucuran air matanya.” (Mutafaq ‘alaih).

Barangsiapa mengingat Allah kemudian keluar air matanya karena takut kepada Allah hingga bercucuran jatuh ke tanah, maka tidak akan disiksa di hari kiamat kelak.” (HR al-Hakim dalam kitab shahih-nya, disetujui oleh adz-Dzahabi).

Neraka diharamkan atas mata yang mengeluarkan air mata karena takut kepada Allah. Neraka diharamkan atas mata yang tidak tidur di jalan Allah. Abu Raihanah berkata: aku lupa yang ketiganya. Tapi setelahnya aku mendengar beliau bersabda, ‘Neraka diharamkan atas mata yang berpaling dari segala yang diharamkan Allah’. ”(HR Ahmad, al-Hakim dalam kitab shahih-nya, disetujui oleh adz-Dzahabi dan an-Nasai).

Kebahagiaan bagi orang yang bisa menguasai dirinya, dilapangkan rumahnya, dan dibuat menangis oleh kesalahannya.” (HR ath-Thabrani dengan sanad hasan).

Belajar Bersyukur


Seringkali kita baru menyadari arti seseorang saat ia telah pergi dan menghilang. 
Seringkali kita juga baru menyadari betapa berharganya sesuatu saat sesuatu itu telah tiada.
Seringkali kita lebih sibuk memikirkan sesuatu yang belum dimiliki, sementara apa yang sudah ada di genggaman diabaikan begitu saja.
Seringkali kita lebih banyak mengeluh tentang sesuatu yang sudah dimiliki, padahal belum tentu semua orang memiliki apa yang kita punyai.

Begitulah, kadangkala kita lupa bersyukur atas apa-apa yang kita miliki. 
Padahal, semua yang kita miliki amat berharga dan berarti. 
Itu jika kita mau menyadarinya.

Bagaimana pun keadaannya, seperti apa pun kondisinya, harusnya kita bersyukur karena telah memilikinya.
Maka, sebelum penyesalan datang menghampiri, jagalah apa yang telah kita miliki dengan baik.
Perbaiki hubungan kita dengan orang-orang tersayang.
Rawatlah apa-apa yang ada di tangan kita.
Itu semua karena apa yang kita miliki adalah pemberian-Nya.
Kita akan diminta pertanggungjawaban atasnya.

Marilah belajar bersyukur, 
setiap hari, tanpa henti,
agar kita menyadari bahwa karunia-Nya tiada bertepi.

Ada sebuah pepatah persia yang berbunyi begini, 
"Seseorang mengeluh karena merasa memiliki sepatu yang tidak nyaman, tapi ia kemudian bersyukur ketika di jalan bertemu orang yang tidak mempunyai kaki".

Ampuni Aku


Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun, ampuni dosa-dosaku.
Ampuni semua kesalahanku.
Ampuni semua kekhilafanku.
Ampuni kelalaianku dalam menjalankan titah-Mu.
Ampuni aku ya Allah...
Ampuni aku.
Ampuni aku.
Ampuni diri yang lemah ini ya Rabb... 
Amin.. 

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Memberi Petunjuk, bimbinglah agar aku selalu berada di jalan-Mu yang lurus, jalan orang-orang beriman, jalan orang-orang saleh, jalan orang-orang yang Engkau ridhoi.
Jangan biarkan aku kembali ke dalam lubang kemaksiyatan setelah Engkau beri hidayah.
Jagalah diri ini dari panasnya api neraka.
Masukkanlah diri ini ke dalam golongan orang-orang yang berhak memasuki surga-Mu Ya Rabb...
Amin..

Ya Allah, Berkahilah Sisa Usiaku


Sekarang adalah hari lahirku.
Berarti usiaku bertambah satu tahun. 
Sebaliknya jatah hidupku di dunia berkurang satu tahun. 
Sungguh tak terasa tahun begitu cepat berganti.
Biarpun usiaku makin menua, semoga jiwaku tetap muda.
Semoga semangat dan tekadku tetap membara.

Ya Allah.. berkahilah sisa usiaku.
Istiqomahkan aku agar selalu berada di jalan-Mu.
Tetapkan hatiku agar selalu terpaut pada-Mu.
Terimalah semua amal-amalku yang telah lalu.
Jadikan ia sebagai penolongku ketika menghadap Engkau nanti.

Ya Rabb.. semoga aku menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sabar, lebih ikhlas, lebih dewasa, dan lebih mulia.
Semoga aku menjadi sosok muslimah berkepribadian Islam.
Semoga aku menjadi insan yang memberi berguna bagi agama-Mu.
Semoga aku menjadi orang yang mampu memberi manfaat bagi banyak orang.

Ya Allah.. semoga di tahun mendatang semua impianku menjelma menjadi kenyataan.
Aku tahu semua yang terjadi dalam hidupku adalah ketetapan terbaik dari-Mu,
karena itu kugantungkan hidupku pada-Mu ya Ilaahi.
Semoga aku selalu siap menerima apa pun keputusan-Mu.
Amin ya rabbal alamin.

mencontoh embun pagi


Pagi adalah awal mula bergantinya hari. 
Alangkah indahnya jika kita mengawali pagi hari dengan hati bening dan pikiran jernih sebening dan sejernih embun pagi. 
Dengan hati bening dan pikiran jernih, paling tidak kita mempunyai energi positif untuk menghadapi berbagai kemungkinan dalam menjalani aktivitas harian. 
Dengan hati bening dan pikiran jernih kita juga tidak akan terbelenggu dengan bayang-bayang negatif dari kejadian-kejadian masa lampau.

Kawan, tahu wujud embun kan? 
Yupz, embun berupa titik-titik air yang biasanya menempel di atas dedaunan atau terdapat pada benda dan permukaan tanah. 
Embun terbentuk akibat pengembunan uap air dari udara di sekitarnya. 
Proses penguapan itu terutama terjadi pada malam hari. 
Pagi harinya kita bisa melihat endapan tetes-tetes air itu. 
Jika kita perhatikan, embun berwujud titik air bening dan jernih.

Embun hanya bisa kita lihat pada pagi hari karena seiring sinar mentari yang makin memanas, embun akan menghilang. 
Nah, embun bisa menjadi contoh bagi kita untuk memulai hari. 
Hendaknya kita mengawali hari dengan hati bening dan pikiran jernih seperti embun. 
Yuk, kita usahakan! :D

Apakah Kamu Bahagia?


"Apakah kamu bahagia?" 

Pernahkah kamu mendapat pertanyaan begitu, kawan? Jika belum, sekarang saya akan bertanya. Apakah kamu bahagia, kawan? Tak perlu dijawab buru-buru. Silakan merenung jika kamu perlu waktu untuk menjawabnya (hehe).

Memang, setiap insan yang bernafas akan mendambakan rasa bahagia. Bohong banget kalau ada orang yang tidak ingin hidupnya bahagia atau malah ingin sengsara. Bahkan, siapa pun akan berlomba-lomba melakukan berbagai cara demi mengejar kebahagiaan yang ingin digapainya. Entah itu kebahagiaan untuk dirinya atau kebahagiaan untuk orang-orang yang dikasihinya. Betul? :D

Apa itu bahagia? Bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dari segala yg menyusahkan); beruntung (KBBI). 

Jika definisi bahagia dikembalikan kepada manusia, tentu saja setiap orang akan memiliki persepsi yang berbeda dalam memandang kebahagiaan. Dalam kehidupan nyata, ada orang yang merasa bahagia jika mempunyai kendaraan mewah, rumah megah, tanah berhektar-hektar, harta melimpah, uang banyak, perhiasan menumpuk, jabatan mentereng, kedudukan tinggi, atau karier cemerlang. Ada juga yang merasa bahagia jika dirinya menjadi orang terkenal alias populer di tengah masyarakat. Banyak juga yang merasa bahagia jika memiliki keluarga terpandang atau berasal dari keluarga terhormat atau memiliki istri cantik dan anak-anak lucu. Bahkan, ada juga yang merasa bahagia jika bisa memiliki wajah tampan atau cantik dan tubuh indah atau atletis supaya dipuji-puji orang banyak.

Itu persepsi bahagia dari sudut pandang manusia. Tak heran kalau akhirnya kita menyaksikan mereka berjuang sekuat tenaga dan berkorban tenaga, waktu, pikiran, dan dana untuk mewujudkan kebahagiaan itu. Berdasarkan kenyataan, sering juga yang terjadi kemudian adalah mereka tetap belum merasa bahagia meski apa yang mereka idam-idamkan telah diraihnya. Banyak orang yang dikaruniai harta melimpah dan keluarga terpandang, namun hidupnya merana. Tak sedikit yang dianugerahi kepopuleran, ketampanan atau kecantikan, dan kemewahan hidup, namun hidupnya sengsara. Sebaliknya, ada juga yang hidupnya tidak bergelimang harta, namun merasa bahagia.

Loh kenapa begitu? Hal itu karena definisi bahagia yang diciptakan manusia hanyalah kebahagiaan yang bersifat semu alias sementara. Jadi, wajar jika perasaan bahagia itu hanya dapat dirasakan sesaat. Lalu, adakah kebahagiaan sejati dan hakiki? Oh, tentu saja ada. 

Bagi seorang muslim, kebahagiaan hakiki adalah tercapainya ridho Allah. Nah, agar bisa meraih ridho Allah, seorang muslim akan menjalani hidupnya sesuai dengan arahan Allah. Dengan kata lain, ia akan melakukan apa pun yang disukai Allah dan meninggalkan apa pun yang dibenci Allah. Ia akan bahagia jika berhasil melakukan berbagai kebaikan yang diperintahkan-Nya. Ia akan bahagia jika berhasil membuat saudaranya bahagia. Ia akan bersyukur jika dianugerahi nikmat dan akan bersabar jika ditimpa musibah. Kesulitan dan kesengsaraan hidup yang dialami tidak akan membuatnya frustrasi. Meski orang-orang di sekelilingnya memandang negatif, ia tidak akan goyah oleh pandangan tersebut. Yang ia utamakan hanyalah pandangan Allah.

Begitulah definisi kebahagiaan menurut Islam, kawan. Kebahagiaan seperti itulah yang sedang saya coba wujudkan. Yuk kita ubah persepsi kebahagiaan dalam benak kita agar sesuai dengan Islam! Dengan begitu, kita tidak akan terjebak oleh kebahagiaan semu dan hanya fokus mengejar kebahagiaan hakiki.

Ngomong-ngomong, sudahkan kamu menemukan jawaban dari pertanyaan saya di atas? :D. Jika kamu penasaran dengan jawaban saya, inilah jawaban saya:
saya bahagia karena terlahir sebagai muslimah.
saya bahagia karena diberi kesempatan mengenal Islam kafah.
saya bahagia karena diberi kesempatan berada dalam barisan kamu muslimin penerus risalah nabi-Nya.
saya bahagia karena terlahir di tengah keluarga muslim.
saya bahagia karena terlahir sebagai putri ibu saya.
saya bahagia karena terlahir sebagai putri ayah saya.
saya bahagia karena terlahir sebagai kakak dari adik-adik saya.
saya bahagia dengan semua limpahan rahmat dan nikmat-Nya.
saya bahagia dengan apa yang saya miliki sekarang.

Ya Allah... jadikan kebahagiaan ini sebagai jalan mendapat ridho-Mu.
Ya Allah... izinkan aku meraih kebahagiaan hakiki nan sejati.
Amin ya Rabbal alamin.

Orang Cerdas, Ingat Mati


Hari itu, Oktober 2007, dosen pembimbing skripsi saya meninggal dunia. Kabar duka tersebut tentu saja mengejutkan semua pihak. Pasalnya, sebelumnya beliau terlihat sehat-sehat saja. Bahkan, pagi hari sebelum meninggal, beliau sempat mengajar di kampus. Nah, setelah mengajar, beliau membaca koran di ruang dosen. Saat itulah ada dosen yang menyaksikan beliau tiba-tiba terjatuh dari kursi. Saat diangkat, ternyata denyut nadi beliau sudah berhenti.

Saya sendiri sangat terkejut ketika mendengar berita duka itu. Waktu itu saya sedang dalam perjalanan menuju kampus ketika mendapat kabar tersebut. Hari itu saya bermaksud menghadap beliau untuk meminta tanda tangan persetujuan mengikuti sidang skripsi. Malam sebelumnya saya sempat menelepon beliau untuk membuat janji. Ketika berbicara di telepon beliau meminta saya untuk menemuinya pada pukul 12 siang. Ternyata beliau telah dipanggil Allah sebelum pukul 12.00.

Menyaksikan hal tersebut saya seperti disadarkan tentang kematian. Kematian memang rahasia-Nya. Hanya Tuhan yang tahu batas usia hamba-Nya. Saya dan siapa pun di dunia ini tidak mengetahui kapan ajal akan tiba. Nabi dan rasul-Nya pun tidak mengetahuinya. Bahkan, orang yang tidak lama lagi akan meninggal pun tidak mengetahuinya sama sekali. Buktinya apa yang terjadi pada dosen saya itu. Kalau beliau tahu akan meninggal besok, tidak mungkin membuat janji dengan saya kan?

Selain tidak mengetahui waktu pasti ajal menjemput, manusia juga tidak akan sanggup memajukan atau memundurkannya. Ketika kematian menghampiri, tak ada yang bisa mencegahnya. Meski bersembunyi di gedung paling tinggi atau di gua paling gelap pun, ketika ajal datang, kita tidak bisa menghindarinya. Kematian bisa terjadi kapan pun, di mana pun, dan dalam kondisi apa pun. Tak peduli orang itu sehat atau sakit, tua atau muda, kaya atau miskin, susah atau senang. Begitulah, kematian termasuk ketetapan-Nya yang tidak bisa diotak-atik lagi.

Bagi kita, tak perlu memikirkan kapan kita akan mati karena jelas kita tidak mengetahuinya. Itu bukan berarti kita melupakan kematian. Tentu saja kita harus senantisa mengingatnya karena dengan mengingat kematian kita akan termotivasi untuk menyiapkan bekal terbaik. Bahkan, Rasulullah telah menyebutkan bahwa orang yang senantiasa mengingat kematian dan menyiapkan bekal untuk menghadapinya termasuk orang yang cerdas.

Berikut sabda Rasulullah saw.:
"Orang yang cerdas ialah orang yang mengendalikan dirinya dan bekerja untuk kehidupan setelah kematian." [HR at-Tirmidzi]

Dari Ibnu ‘Umar r.a. ia berkata: Saya datang kepada Nabi saw., kami serombongan sebanyak sepuluh orang. Kemudian ada seorang laki-laki Anshar bertanya, “Wahai Nabiyallah, siapa orang yang paling cerdas dan paling teguh di antara manusia?” Nabi saw. bersabda, “Orang yang paling banyak mengingat mati di antara mereka dan orang yang paling banyak mempersiapkan bekal untuk mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kemuliaan akhirat.”  [HR Ibnu Abid-Dunya di dalam kitabul-Maut. Thabrani di dalam Ash-Shaghir]

Sesungguhnya ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi saw., “Siapa di antara orang-orang mukmin itu yang lebih utama ?” Nabi saw. menjawab, “Orang yang paling baik akhlaknya di antara mereka.” Orang tersebut bertanya lagi, “Siapakah di antara orang-orang mukmin yang paling cerdas/cerdik?” Nabi saw. menjawab, “Orang yang paling banyak ingat mati di antara mereka dan orang yang paling baik persiapannya untuk kehidupan selanjutnya. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” [HR Baihaqi di dalam kitabuz-Zuhud]

Jelaslah yang penting adalah menyiapkan bekal untuk menghadapi kematian. Yang penting menjalani kehidupan di dunia dengan benar. Yang penting mengisi kehidupan ini dengan kebajikan-kebajikan. Yang penting mengoptimalkan waktu yang tersedia dengan sebaik-baiknya untuk beribadah kepada-Nya dan berbuat baik kepada makhluk-Nya. Pada akhirnya nanti, saat kematian itu datang, kita tidak akan menyesal karena telah menyia-nyiakan kehidupan di dunia. Semoga nanti kita menemui kematian dalam keadaan khusnul khatimah. Amin.

jangan berputus asa dari rahmat-Nya


Saat kau merasa masalahmu semakin rumit dan sulit,
Allah selalu ada di sisimu.
Saat kau merasa menyesal atas keputusan yang telah kau ambil,
Allah akan ada di sampingmu.
Saat kau merasa tak ingin melanjutkan hidupmu,
saat kau mulai tidak percaya terhadap kemampuanmu,
saat kau mulai frustasi,
saat kau tak ingin melakukan apa pun,
saat kau mengalami kegagalan demi kegagalan,
saat kau pulang dengan tangan kosong dari suatu urusan,
saat kau tak mendapatkan apa yang diharapkan,
Allah akan berada di pihakmu.
Allah selalu ada bersamamu.
Dia tak pernah meninggalkanmu.
Kaulah yang mungkin pernah meninggalkan-Nya.
Ingatlah, jangan pernah menyerah sedetik pun.
Jangan pernah berputus asa dari rahmat-Nya.
Berbaik sangkalah kepada-Nya.
Berharaplah hanya kepada-Nya.
Yakinlah, Dia akan memberi jalan keluar atas semua masalahmu.
Percayalah, Dia akan memberi ketetapan terbaik atas hidupmu.
Kau hanya perlu berikhtiar,
diiringi doa tanpa lelah,
lalu disempurnakan dengan bertawakal dan bersabar.
Sungguh, Dia tak pernah mengabaikanmu.
Mulai sekarang, berjanjilah kau akan mendekati-Nya.
Mulai sekarang, berjanjilah kau akan membuang semua prasangka burukmu.
Mulai sekarang, berjanjilah kau tidak akan berputus asa lagi.

Kuncinya Harus Bersyukur


"Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar ...

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit ...
Di masa itulah kamu tumbuh ...

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang ...

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru ...
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu ...

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat ...
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga ...

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih ...
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan ...

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik ...
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut ...

Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif ...
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu ..."

Di tengah perasaan yang berkecamuk  ini, untaian kalimat di atas sangat membantu. Entahlah, siapa yang merangkainya. Aku menemukannya secara tak sengaja saat mencari-cari artikel motivasi. Saat membacanya aku tertegun. Mulutku kelu, tak bisa berucap apa-apa. Mataku kembali berkaca-kaca. Kalimat-kalimat itu begitu menohok alam kesadaranku. Lalu, mengalirkan energi optimisme dalam aliran darahku. Subhanallah… mungkinkah Engkau ingin menghiburku dengan menghadirkan kalimat-kalimat itu di hadapan mataku?

Allah... mungkin memang aku yang bersalah karena terlalu terbawa perasaan. Mungkin aku terlalu mendramatisasi keadaan. Ah, padahal aku sudah berjanji tak akan terusik dengan masa lalu. Bagaimanapun masa lalu hanyalah kenangan. Tak seharusnya aku terkungkung oleh kejadian masa lalu. Masa lalu hanya tempat becermin agar menjadi pribadi lebih yang baik di masa depan.

Hidup untuk masa kini dan masa depan, bukan masa lalu. Yang telah lalu biarlah berlalu, tak perlu diingat-ingat jika itu hanya membawa kesedihan. Begitu mudah kalimat tersebut kuucapkan, namun sangat sulit dijalankan. Sangat sulit mengendalikan hati dan pikiran. Engkau tahu ya Rabb, aku sedang berusaha mengubur hal-hal menyedihkan itu.

Allah… terima kasih atas pelajaran berharga ini. Sungguh ini lebih dari cukup untuk membuatku kembali bangkit dari keterpurukan. Aku akan berusaha tetap tegar semampuku.

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy