RSS

Selamet Tinggal Maret


Kurang lebih enam puluh menit lagi bulan Maret akan berakhir, berganti dengan bulan April. 
Tidak terasa tiba-tiba sudah di ujung hari. 
Begitu cepat waktu berlalu.
Begitu gesit masa berganti.
Hari berganti hari. 
Pekan berganti pekan. 
Bulan berganti bulan. 
Namun, belum banyak hal berguna yang bisa kulakukan. 
Belum banyak prestasi akhirat yang bisa kutorehkan. 
Belum banyak kebaikan-kebaikan yang bisa kutebar.
Belum banyak amalan-amalan yang bisa kutunaikan.
Aku masih bergulat dengan kegamangan.
Sibuk memikirkan diri sendiri.
Terkungkung dengan masalah pribadi.
Lupa dengan masalah umat.
Lalai terhadap amanah-Mu.
Ya Allah... mohon ampun aku pada-Mu.
Ampuni kelalaianku.
Ampuni kekhilafanku.
Ampuni dosa-dosaku.
Ampuni hamba-Mu yang lemah ini, Ya Rabb...
Bimbing langkahku agar selalu tertuju pada-Mu.
Bimbing hatiku agar selalu terpaut pada-Mu.
Bimbing niatku agar semata-mata karena-Mu.

Bagiku, Maret ini termasuk bulan yang penuh warna.
Banyak kejadian tak terduga.
Banyak kejutan dari-Nya yang membuatku membelalakan mata.
Tak sedikit juga kenyataan datang kemudian pergi menyisakan tanda tanya.
Semua rasa akhirnya bertabrakan, bercampur baur memenuhi hati.
Ada suka, ada duka. 
Ada tawa, ada air mata.
Apa pun yang terjadi di bulan ini, semua akan jadi pengalaman berharga untuk menghadapi hari esok.
Semoga semua kebahagiaan yang kukecap akan membuatku makin bersyukur.
Semoga semua kesedihan yang kualami akan membuatku makin tegar.
Semoga ke depan aku makin bijak menyikapi segala hal.
Semoga ke depan aku makin bisa berpikir dewasa.
Amin...

Ya Allah... Tuhan Yang Mahakuat.
Beri aku kekuatan untuk mengejar kesempatan yang terlewatkan.
Beri aku kekuatan untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang belum kugapai.
Beri aku kekuatan agar mampu membahagiakan keluargaku.
Beri aku kekuatan agar mampu berkontribusi terhadap kemajuan umat.
Beri aku kekuatan agar mampu berkarya untuk kegemilangan agama-Mu.
Beri aku kekuatan agar mampu menyumbangkan selaksa kemudahan pada orang-orang.
Beri aku kekuatan agar mampu menjadi insan berguna bagi banyak orang.
Beri aku kekuatan agar mampu mengantarkan mereka dalam mewujudkan impiannya.
Amin yaa rabbal alamin.

Dengan berat hati kuucapkan... SELAMET TINGGAL MARET :D
Sampai jumpa tahun depan :D
dan SELAMET DATANG APRIL :D
Mari kita hadapi hari esok dengan sejuta doa dan harapan.
Kepakkan sayap harapan untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang telah terangkai.

Bismillah... aku kembali melangkah.
Ya Allah... tuntun kakiku agar langkahku senantiasa terarah.
Genggam hatiku agar niatku tak goyah.
Amin Allahumma Amin...

RESENSI FILM LASKAR PELANGI

LASKAR PELANGI
Sepuluh Anak Pemberi Inspirasi


Jenis Film: Drama
Produser: Mira Lesmana
Produksi: Miles Films & Mizan Production
Sutradara: Riri Riza
Pemain: 
           Cut Mini 
           Ikranagara
           Tora Sudiro
           Slamet Rahardjo
           Mathias Muchus
           Rieke Diah Pitaloka
Penulis skenario:
                       Salman Aristo
                       Riri Riza
                       Mira Lesmana


Kisah tentang tantangan kalangan pinggiran dan perjuangan hidup menggapai mimpi, serta keindahan persahabatan dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia itulah yang diungkap sutradara Riri Riza melalui film Laskar Pelangi (2009).  

Film yang diproduseri oleh Mira Lesmana ini berhasil menyedot penonton tak kurang dari 4,6 juta orang di Tanah Air. Fenomena ini menunjukkan kepada kita bahwa apresiasi sastra dan film generasi muda kita, khususnya, dan bangsa Indonesia, umumnya, menuju progres yang lebih baik. Karena semua orang juga tahu bahwa novel Laskar Pelangi dan filmnya diserbu oleh semua golongan umur. Sungguh tidak salah jika novel dan film Laskar Pelangi dijuluki fenomenal karena mampu memberi spirit berjuta manusia di negeri ini. 


Latar Belakang Film
Film Laskar Pelangi diangkat dari novel fenomenal karya Andrea Hirata dengan judul yang sama. Novel ini awalnya didedikasikan untuk guru tercinta, kemudian meledak menjadi best seller dan kini hadir di layar lebar. Novel Laskar Pelangi (2005) adalah bagian pertama dari tetralogi novel Andrea Hirata berdasarkan pengalaman hidupnya. Walau sebuah autobiografi, penggunaan nama-nama fiksional menandakan bagian-bagian dari cerita ini adalah fiksi. Film ini merupakan produksi ke-9 Miles Films dan Mizan Production. Seperti di novelnya, cerita Laskar Pelangi berlatar belakang kehidupan di Pulau Belitong pada pertengahan tahun 1970-an.   


Adegan awal
Film yang berdurasi 125 menit ini dibuka dengan adegan Ikal dewasa (Lukman Sardi) menumpang bus untuk kembali ke kampung halamannya di Desa Gantong, Pulau Belitung. Sambil menerawang ke luar jendela bus, suara lamunan Ikal membimbing penonton memahami latar belakang sejarah sosial pulau yang pernah kayak arena timah itu. Seusai adegan pembuka itu, lamunan Ikal pun kembali pada hari pertama berangkat ke sekolah. Ia harus menggunakan sepatu perempuan karena orang tuanya tak mampu membelikan sepatu sekolah.

Film pun menampilkan gambar kilas balik Belitung era 1974 saat PN Timah masih aktif beroperasi, para karyawan berseragam biru lalu lalang dengan sepeda, dan orang tua mengantar anak-anak mereka ke sekolah. 


Sinopsis
Hari pertama pembukaan kelas baru di SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Bu Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta sembilan orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Hal itu karena jika mereka tidak berhasil mengumpulkan sepuluh murid, sekolah akan ditutup.

Hari itu, Harun (Jeffry Yanuar), seorang murid istimewa, datang ditemani ibunya. Ia berlari melewati padang rumput menuju ke sekolah yang bangunannya hampir roboh itu untuk menjadi penyelamat masa depan kesembilan murid yang sudah gelisah. Kesepuluh murid yang kemudian diberi nama ”Laskar Pelangi” oleh Bu Muslimah menjalin kisah yang tak terlupakan.

Lima tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke-10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing-masing berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.

Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi tantangan yang besar. Pak Harfan meninggal dunia. Musibah itu sempat membuat Bu Mus putus asa dan berhenti mengajar. Namun, menyaksikan murid-muridnya yang begitu tegar dan tetap bersemangat untuk belajar sendiri, Bu Mus pun kembali ke sekolah.

Kisah sepuluh sahabat ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan. Lalu, dilanjutkan dengan kejadian dua belas tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar Pulau Belitong kembali ke kampungnya. 


Inti Cerita
Inti film Laskar Pelangi adalah harapan untuk anak Indonesia yang paling terpuruk. Kalau anak yang sekolah di SD bobrok di pedalaman bisa sekolah di Paris, tentu saja siapa pun bisa menggapai impian mereka. Selain mengangkat pentingnya pendidikan, film ini juga mengisahkan persahabatan di antara sepuluh murid SD Muhammadiyah, Belitong yang memiliki keunikan masing-masing. 


Keunggulan
Menonton Laskar Pelangi bisa membuat kita tertawa sekaligus menangis. Apalagi akting para pendatang baru yang memerankan Laskar Pelangi tak mengecewakan, mereka sangat natural. Hal itu bisa jadi karena mereka sebelumnya sudah menjalani latihan akting selama tiga bulan.

Dari sisi teknis, film ini digarap dengan rapi. Sinematografer Yadi Sugandhi menampilkan gambar-gambar indah dan terkonsep dengan baik. Dari sisi gagasan, film ini menggarap berbagai permasalahan nyata di masyarakat dengan cara yang ringan dan cukup bisa dinikmati. Menariknya, film ini tidak ditulis dengan bahasa baku selayaknya film indonesia biasa, namun masih disuntik peribahasa Indonesia baku untuk accesibility. 

Setting yang dibuat oleh Eros Eflin selaku penata artistik untuk film Laskar Pelangi cukup menggambarkan nuansa tahun 70-an. Ditambah dengan syuting yang dilakukan di Belitong sehingga benar-benar tertangkap suasana lokalnya. Secara keseluruhan film Laskar Pelangi patut mendapat acungan jempol. 


Teknis Penyajian
Film ini menggambarkan semangat anak-anak kampung miskin itu belajar dalam segala keterbatasan. Mereka bersekolah tanpa alas kaki, baju tanpa kancing, atap sekolah yang bocor jika hujan, dan papan tulis yang berlubang hingga terpaksa ditambal dengan poster. 

Di bagian awal, film ini terlihat memusatkan perhatian pada sosok Ikal. Ikal adalah anak pegawai rendahan PN Timah yang tak mampu sekolah di SD Timah, lalu mendaftar ke SD Muhammadiyah. Kemudian, bermunculan tokoh lain. Ada Lintang, anak super genius didikan alam, yang rumahnya berjarak 40 km dari sekolah dan dilaluinya dengan bersepeda setiap hari tanpa mengeluh. Bahkan ketika suatu hari rantai sepedanya putus, dia rela berjalan kaki menuntun sepedanya ke sekolah. Sementara seorang Mahar, calon seniman dengan gaya yang flamboyan dan radio butut di lehernya adalah sosok yang membuat semua kekakuan jadi cair. Lalu ada Bu Muslimah, perempuan muda yang teguh bercita-cita sebagai guru dan Pak Harfan, Kepala SD Muhammadiyah, yang setia mempertahankan sekolah yang hampir ambruk. 

Sedikit romansa terdapat adegan si tokoh utama (Ikal) jatuh cinta ketika melihat tangan perempuan Chinese, A Ling, yang terang benderang. Demi bertemu dengan A Ling, Ikal berupaya segala cara termasuk mencuri kapur milik sekolah agar ia ditugaskan membeli kapur. Juga betapa hancur dunianya ketika A Ling pindah ke Jakarta dengan background benda-benda di toko berjatuhan.

Dalam film garapan Riri Riza ini ada satu penambahan tokoh yang tidak ada dalam novel. Tokoh tersebut adalah Pak Mahmud yang diperankan Tora Sudiro. Menurut Riri penambahan karakter itu untuk memperkuat penyampaian pesan fim ini. 


Adegan Dramatis
Adegan dramatis dalam film ini antara lain: pertama, awal-awal saat Pak Harfan melihat arloji di balik tangan ketika sedang menunggu satu anak lagi; kedua, sedihnya Bu Mus ketika Pak Harfan meninggal; ketiga, Lintang mengayuh sepeda onthelnya yang ketinggian melewati padang rumput saat matahari terbit, kemudian perjalanannya dihadang buaya, padahal hari itu ia harus ikut lomba cerdas cermat. Sementara, di tempat lain semua orang sudah panik menunggu dia yang tak kunjung tiba; keempat, ketika Lintang pulang ke rumah dengan piagam juaranya, mendapati ayahnya tak ada. Kemudian, ia menunggu ayahnya dengan berdiri di pinggir pantai sambil memandang laut, namun ayahnya tidak akan pernah pulang lagi; kelima, ketika Lintang mengirim surat kepada Bu Mus yang memberitahukan bahwa ayahnya sudah meninggal dan dia terpaksa berhenti sekolah. Lintang pun datang ke sekolah untuk berpamitan dengan Bu Mus dan teman-temannya, kemudian Ikal mengerjarnya dengan mata berkaca-kaca sambil berteriak, ”Lintaaaaaaaaang!”.
 


 
Penghargaan yang Diraih
Mengapa film yang diadaptasi dari novel fenomenal karya Andrea Hirata ini menjadi film box office kebanggaan Indonesia? Pertama, film ini masuk dalam Berlin International Film Festival 2009. kedua, film ini masuk dalam official selection Hong Kong International Film Festival 2009. ketiga, film ini ternyata masuk dalam best film & best editor nomination Asia Film Awards 2009. 

Dalam ajang Festival Film Bandung (FFB) 2009 ke-22 yang berlangsung di Hotel Horison, Bandung, film ini berhasil membawa pulang 6 dari 11 penghargaan. Enam penghargaan tersebut adalah kategori sutradara terpuji atas nama Riri Riza, penata musik terpuji yaitu Aksan dan Titi Sjuman, penata artistik terpuji Eros Elfin, pemeran utama wanita terpuji Cut Mini, pemeran pembantu pria terpuji Ikranagara, dan tentu saja film terpuji. 

Penghargaan tak henti-hentinya diraih film Laskar Pelangi. Setelah dinobatkan sebagai film terpuji, film ini juga menjadi best film di Indonesian Movie Awards (IMA) 2009 yang berlangsung pada tanggal 16 Mei 2009 sampai tanggal 17 Mei 2009 di stasiun televisi RCTI. Pada acara ini, Laskar Pelangi mendapat 4 penghargaan, ditambah satu penghargaan untuk soundtrack favorit, Nidji dengan lagunya yaitu Laskar Pelangi. Penghargaan pertama diraih oleh Zulfani sebagai pendatang baru pria terfavorit. Penghargaan kedua diraih oleh Ikranagara sebagai pemain film pria terbaik. Penghargaan ketiga berhasil diraih oleh Cut Mini sebagai pemain film wanita terbaik. Yang paling membanggakan adalah mendapatkan penghargaan sebagai film terbaik mengalahkan film Ayat-Ayat Cinta, Perempuan berkalung Sorban, 3 doa 3 cinta, Fiksi,dan film Gara-gara Bola. 

Menjelang akhir tahun 2009, film laris Laskar Pelangi (The Rainbow Troops) membuat catatan indah. Film ini memenangi kategori the best picture alias film terbaik pada Asia Pacific Film Festival (APFF) ke-53, 16-20 Desember lalu, di Kaoshiung, Taiwan. Film yang baru saja merilis sekuelnya, Sang Pemimpi, tersebut menuai prestasi serupa dengan Daun di Atas Bantal 12 tahun lalu. Tambahan pula, Cut Mini mendapatkan predikat ”aktris terbaik” pada Festival Film Independen Internasional di Brussel, Belgia, tahun 2009.

RESENSI BUKU ILMU PENGETAHUAN POPULER

Belajar dari Ben Franklin

Identitas Buku
Judul buku    : Siapakah Ben Franklin?
Penulis          : Dennis Brindell Fradin
Penerjemah  : Ellen Sirait
Penerbit         : PT Grasindo, Jakarta
Cetakan         : April, 2006
Tebal              : v+105 halaman
Bahasa          : Indonesia

Pendahuluan
Ben Franklin atau Benjamin Franklin merupakan salah satu tokoh dari seratus tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah di dunia. Franklin dikenal sebagai salah seorang ”bapak pendiri” (founding father) dari negara Amerika Serikat. Dia dianggap sebagai tokoh yang berperanan penting dalam berdirinya Negara Amerika Serikat karena salah satu perancang dari deklarasi kemerdekaan Amerika dan ikut menandatangani deklarasi tersebut.
Ben Franklin adalah pengarang, politikus, ilmuwan, diplomat, dan penemu yang penemuannya membuka pengertian yang lebih dalam pada bidang kelistrikan. Dia menemukan penangkal petir, kacamata, odometer (pengukur jarak tempuh pada kendaraan), dan peralatan musik. Dia telah meninggalkan banyak karya di dalam hidupnya. Dengan kata lain, Franklin adalah orang dengan banyak jenis pekerjaan dan keahlian.
Buku biografi ini mengajak pembaca untuk mengenal lebih dekat sosok Ben Franklin. Dalam buku ini penulis menguraikan perjalanan hidup Ben Franklin, mulai dari kanak-kanak hingga dewasa. Semuanya dibahas tuntas dalam delapan bab. Di awal buku penulis menyebutkan prestasi dan karya yang telah dicapai Franklin, di antaranya sebagai berikut.
1.    Franklin adalah seorang negarawan (pemimpin revolusi Amerika Serikat).
2.    Franklin adalah ilmuwan yang menemukan sifat alami kilat.
3.    Franklin adalah penemu penangkal petir dan kacamata plus-minus.
4.    Franklin adalah pengarang.
5.    Franklin telah melakukan banyak hal dalam hidupnya, yaitu mendirikan rumah sakit pertama AS, memulai perpustakaan AS pertama, dan membantu terbentuknya Layanan Pos Amerikat.
Berikut ini gambaran umum masing-masing bab:
Bab I (menceritakan percobaan penangkal petir)
Bab II (menceritakan Ben ketika masih kecil dan keadaan keluarganya)
Bab III (menceritakan pengalaman Ben ketika magang di percetakan kakaknya)
Bab IV (menceritakan pengalaman Ben dalam membuat percetakan)
Bab V ((menceritakan perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan Ben kepada manusia)
Bab VI (menceritakan keterlibatan Ben dalam revolusi Amerika Serikat)
Bab VII (menceritakan usaha Ben dalam mendirikan Negara Amerika Serikat)
Bab VIII (menceritakan pengalaman hidup Ben pada akhir masa hidupnya)

Isi
Buku yang berisi delapan bab ini tersusun secara terstruktur sehingga memudahkan pembaca untuk memahami perjalanan hidup Ben Franklin. Meskipun termasuk buku terjemahan, bahasa yang digunakan mudah dipahami dan enak dibaca. Dengan tata bahasa yang mengalir dan populer, penulis mampu menjelaskan berbagai hal dengan jelas.
Buku ini berbeda dengan buku biografi lain karena disertai gambar-gambar menarik sehingga bisa membantu imajinasi pembaca. Selain itu, setiap bab buku ini dilengkapi penjelasan lebih rinci tentang hal yang sedang dibahas, misalnya cara membuat lilin, asal mula pembuatan baterai, dan asal mula bandera. Jadi, wawasan pembaca akan bertambah karena pembaca tidak hanya mengetahui riwayat hidup Franklin, tetapi juga mendapat informasi tambahan tentang hal lain.
Sayang sekali buku ini tidak dilengkapi biografi penulis sehingga pembaca tidak bisa mengetahui identitas penulis secara lengkap. Selain itu, penulis juga tidak memaparkan alasan penulisan buku biografi ini. Jadi, pembaca sulit mengetahui latar belakang pembuatan buku ini.

Penutup
Terlepas dari kekurangan yang ada, buku ini layak Anda baca karena isinya sangat menarik dan informatif. Selain itu, dengan membaca buku ini Anda akan termotivasi untuk menjadikan diri Anda sebagai orang yang berguna bagi orang lain, baik masyarakat maupun negara, seperti halnya Ben Franklin yang selama hidupnya telah memberikan sumbangan yang besar bagi orang lain. Marilah kita belajar dari Ben Franklin tentang kegigihan, kerja keras, perjuangan, dan pengorbanan untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara kita sendiri.

Hujan Membawa Berkah


Hari ini super duper dingin :D
Sepanjang hari badanku kedinginan, apalagi pas ngajar di ruang 11. 
Wuih, tambah menggigil. 
Secara tuh ruangan kecil mungil, jadi AC-nya kerasa banget. 
Kata siswa-siswa sih serasa berada di kutub selatan. 
Padahal mah kita nggak pernah datang ke kutub :D
Mungkin karena kutub itu terkenal dengan hawanya yang dingin, jadi ketika mendapati suasana dingin, langsung teringat kutub :D

Hari ini hujan sempurna membungkus kota kami 
(sungguh tak salah kalau Bogor dijuluki Kota Hujan). 
Hujanlah yang menjadikan hawa sekitar makin dingin. 
Hujan hari ini turun beruntun. 
Sehari tiga kali. 
Udah mirip minum obat aja kan? :D
Eh, mirip jadwal makan juga :D
Pagi-pagi setelah aku selesai sarapan, tiba-tiba hujan turun tak bisa dibendung. 
Deras banget. 
Untung pas mau berangkat, agak reda. 
Terus, siang sehabis menyantap makan siang, hujan kembali turun. 
Tidak terlalu deras, namun cukup membuat jalan-jalan basah. 
Nah, sore hari sekitar pukul 17.00, hujan turun lagi.
Suasana sore yang biasa ceria akhirnya berubah gelap.

Saat pulang dari kantor, kulihat sisa-sisa air hujan masih tertinggal di jalanan. 
Hujan yang deras telah berubah menjadi gerimis. 
Sebenarnya, asyik sekali untuk hujan-hujanan (hehe). 
Tapi, karena harus melindungi tas, mau tak mau aku tetap memasang payung. 
Sepanjang jalan kulihat basah. 
Udara terasa lebih sejuk. 
Kaca-kaca mobil berembun.
Pohon dan rumput basah semua.
Membuat suasana jadi gimana gitu... bisa dibilang romantis sih (hehe).
Yang pasti, berjalan di bawah gerimis itu menyenangkan :D

Meski suhu udara menjadi lebih dingin, aku tetap suka kalau hujan turun. 
I like rain ^__^
Kala hujan, suasana alam terasa menentramkan.
Semua polusi dan debu-debu seakan hilang bersama aliran air hujan.
Lagipula, memandang titik air hujan yang berjatuhan itu menyenangkan, kawan.
Aku suka menjulurkan tangan hingga tetes-tetes air hujan menimpa telapak tangan. 
Rasanya ajaib :D

Hujan itu rahmat dari Allah untuk makhluk-Nya.
Hujan adalah berkah bagi penghuni bumi.
Hujan selalu membawa berkah bagi siapa saja yang menyadarinya.
Dengan air hujan, tumbuh-tumbuhan bisa hidup.
Hewan-hewan bisa mendapatkan air minum.
Tengoklah Pak Tani di sawah! Wajahnya gembira jika hujan tiba.
Air hujan itu akan mengairi sawahnya yang kekeringan.
Lihatlah para bocah di pinggir jalan! Langkahnya gesit menyambut penumpang yang turun dari angkutan.
Yupz, hujan membawa rezeki sendiri buat mereka.
Karena hujan, mereka memiliki tambahan penghasilan.
Jadi, betul kan kawan? Hujan itu membawa berkah.
Sepakat??? :D

Mengapa Aku Mudah Menangis?


 
Jujur, aku mudah menangis (biarin ah dicap cengeng juga... :P). Entahlah, hatiku gampang terharu. Ketika membaca, aku suka larut dalam cerita. Imajinasiku akan bekerja dan benakku dipenuhi gambaran kejadian seperti yang tertera dalam cerita. Maka, aku pun merasa seolah-olah sedang mengalami kejadian itu. Jika membaca cerita yang menyentuh hati, air mataku akan menitik. Apalagi jika cerita itu makin menyedihkan, biasanya aku menangis sesenggukan (pertahananku benar-benar jebol... :D). 

Saat menonton pun, mataku sering juga dipenuhi air mata. Itu kalau kisah yang kutonton mengharukan. Lagi-lagi aku mudah terbawa emosi. Bahkan, saat menyaksikan adegan memilukan dalam kehidupan nyata pun, mataku suka berkaca-kaca. Aku suka tidak tahan melihat penderitaan orang lain. Apalagi jika aku sendiri atau orang-orang tersayang yang mengalami kejadian memilukan itu, pastilah aku menangis juga. Oh, Tuhan... aku benar-benar putri menangis (lebay.com :D).

Teman-teman kadang heran jika melihat mataku merah dan bengkak. Tentu secara spontan mereka akan bertanya, "Kenapa?". Aku hanya bisa tersenyum sambil pura-pura mencari alasan atau menjawab dengan asal, "Kelilipan debu." (hehe). Maaf deh, terpaksa kurespon begitu karena aku malu untuk menceritakan yang sebenarnya (hehe).

Sebenarnya, aku berusaha untuk tidak menangis, tapi membendung air mata itu susah ternyata. Tiba-tiba saja menetes dan mengalir menuruni pipi. Hmm... kadang setelah membaca atau menonton, kepalaku sering pusing. Mungkin akibat menangis tadi. Tapi, anehnya aku tidak kapok membaca cerita-cerita sedih atau menonton kisah-kisah duka. Malahan, aku memiliki pendapat konyol, "Cerita yang bagus adalah cerita yang berhasil memancing air mataku keluar," (hehe).

Penasaran deh, apakah sahabat juga begitu? Menangis diam-diam saat membaca atau menonton cerita mengharukan dan menyedihkan? Wajar saja kan kalau akhirnya aku menangis? (hehe... minta dukungan nih ceritanya :D).

Kalau lagi sadar (hehe), kadang aku menertawakan aksi menangis yang kulakukan. Ah, rasanya konyol. Terkesan kekanak-kanakan. Pasti akhirnya aku menjitak kepalaku sendiri karena gemas (hehe). Timbul pula pertanyaan dalam hati, "Apa aku telah bertindak berlebihan? Apa air mataku terbuang sia-sia?". Ah, biarlah... itung-itung membersihkan mata dari debu-debu (hehe).
Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy