RSS

Orang Cerdas, Ingat Mati


Hari itu, Oktober 2007, dosen pembimbing skripsi saya meninggal dunia. Kabar duka tersebut tentu saja mengejutkan semua pihak. Pasalnya, sebelumnya beliau terlihat sehat-sehat saja. Bahkan, pagi hari sebelum meninggal, beliau sempat mengajar di kampus. Nah, setelah mengajar, beliau membaca koran di ruang dosen. Saat itulah ada dosen yang menyaksikan beliau tiba-tiba terjatuh dari kursi. Saat diangkat, ternyata denyut nadi beliau sudah berhenti.

Saya sendiri sangat terkejut ketika mendengar berita duka itu. Waktu itu saya sedang dalam perjalanan menuju kampus ketika mendapat kabar tersebut. Hari itu saya bermaksud menghadap beliau untuk meminta tanda tangan persetujuan mengikuti sidang skripsi. Malam sebelumnya saya sempat menelepon beliau untuk membuat janji. Ketika berbicara di telepon beliau meminta saya untuk menemuinya pada pukul 12 siang. Ternyata beliau telah dipanggil Allah sebelum pukul 12.00.

Menyaksikan hal tersebut saya seperti disadarkan tentang kematian. Kematian memang rahasia-Nya. Hanya Tuhan yang tahu batas usia hamba-Nya. Saya dan siapa pun di dunia ini tidak mengetahui kapan ajal akan tiba. Nabi dan rasul-Nya pun tidak mengetahuinya. Bahkan, orang yang tidak lama lagi akan meninggal pun tidak mengetahuinya sama sekali. Buktinya apa yang terjadi pada dosen saya itu. Kalau beliau tahu akan meninggal besok, tidak mungkin membuat janji dengan saya kan?

Selain tidak mengetahui waktu pasti ajal menjemput, manusia juga tidak akan sanggup memajukan atau memundurkannya. Ketika kematian menghampiri, tak ada yang bisa mencegahnya. Meski bersembunyi di gedung paling tinggi atau di gua paling gelap pun, ketika ajal datang, kita tidak bisa menghindarinya. Kematian bisa terjadi kapan pun, di mana pun, dan dalam kondisi apa pun. Tak peduli orang itu sehat atau sakit, tua atau muda, kaya atau miskin, susah atau senang. Begitulah, kematian termasuk ketetapan-Nya yang tidak bisa diotak-atik lagi.

Bagi kita, tak perlu memikirkan kapan kita akan mati karena jelas kita tidak mengetahuinya. Itu bukan berarti kita melupakan kematian. Tentu saja kita harus senantisa mengingatnya karena dengan mengingat kematian kita akan termotivasi untuk menyiapkan bekal terbaik. Bahkan, Rasulullah telah menyebutkan bahwa orang yang senantiasa mengingat kematian dan menyiapkan bekal untuk menghadapinya termasuk orang yang cerdas.

Berikut sabda Rasulullah saw.:
"Orang yang cerdas ialah orang yang mengendalikan dirinya dan bekerja untuk kehidupan setelah kematian." [HR at-Tirmidzi]

Dari Ibnu ‘Umar r.a. ia berkata: Saya datang kepada Nabi saw., kami serombongan sebanyak sepuluh orang. Kemudian ada seorang laki-laki Anshar bertanya, “Wahai Nabiyallah, siapa orang yang paling cerdas dan paling teguh di antara manusia?” Nabi saw. bersabda, “Orang yang paling banyak mengingat mati di antara mereka dan orang yang paling banyak mempersiapkan bekal untuk mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kemuliaan akhirat.”  [HR Ibnu Abid-Dunya di dalam kitabul-Maut. Thabrani di dalam Ash-Shaghir]

Sesungguhnya ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi saw., “Siapa di antara orang-orang mukmin itu yang lebih utama ?” Nabi saw. menjawab, “Orang yang paling baik akhlaknya di antara mereka.” Orang tersebut bertanya lagi, “Siapakah di antara orang-orang mukmin yang paling cerdas/cerdik?” Nabi saw. menjawab, “Orang yang paling banyak ingat mati di antara mereka dan orang yang paling baik persiapannya untuk kehidupan selanjutnya. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” [HR Baihaqi di dalam kitabuz-Zuhud]

Jelaslah yang penting adalah menyiapkan bekal untuk menghadapi kematian. Yang penting menjalani kehidupan di dunia dengan benar. Yang penting mengisi kehidupan ini dengan kebajikan-kebajikan. Yang penting mengoptimalkan waktu yang tersedia dengan sebaik-baiknya untuk beribadah kepada-Nya dan berbuat baik kepada makhluk-Nya. Pada akhirnya nanti, saat kematian itu datang, kita tidak akan menyesal karena telah menyia-nyiakan kehidupan di dunia. Semoga nanti kita menemui kematian dalam keadaan khusnul khatimah. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy