RSS

aku kehilangan senyum


"Senyum dong, ai!" pinta salah satu kawanku.
Lantas kawan-kawan kerjaku yang sedang makan melihat ke arahku. Kami berlima sedang menyantap bakso malang siang itu.
"Kayaknya lagi ada yang dipikirin ya?" lanjut kawanku.
Aku memaksakan senyum. Mungkin lebih terlihat hanya menyeringai. Dalam hati aku bergumam, "Hah, senyum? Apa wajahku kelihatan demikian kusut di mata mereka?"
Aku memang hanya diam saja. Lebih banyak mendengarkan celotehan mereka tanpa ikut komentar.
"Jujur kawan, aku sedang malas tersenyum. Tuhan, apa tampangku demikian menyedihkan? Apa yang harus kulakukan Rabb?" jeritku dalam hati.
Aku hanya merasa sock. Semua yang terjadi menimpaku dalam dua hari belakangan benar-benar kurang menyenangkan. Bisa dibilang tidak mengenakkan. Apa yang kuhadapi dan kutemui (mulai di rumah, di jalan, di kantor, di kelas, dan di tempat mana pun yang kudatangi) benar-benar menguras energi kesabaranku, yang pada akhirnya membuat wajahku kehilangan senyum. Entahlah kenapa begitu? Apa aku terlalu sensitif? Padahal ini bukan waktunya PMS.
"Tuhan, maafkan aku jika sikapku ini seolah-olah kurang menerima atas apa yang terjadi. Kuakui aku belum bisa bersikap tegar dan sabar. Mungkin malah lebih telihat kekanak-kanakkan. Ternyata aku memang belum bisa mengikhlaskan hati dalam menerima semua ketetapan-Mu."
"Tuhan, sesungguhnya aku lelah. Benar-benar lelah dengan keadaan ini. Bagaimana mengembalikan keceriaanku? Sedih sekali rasanya. Apa yang harus kuperbuat? Rasanya ingin kembali berada di tengah-tengah sahabatku. Mengukir cerita, canda, dan canda. Sungguh, aku merindukan mereka ya Allah."
"Tolong aku, Tuhan. Keluarkan aku dari situasi buruk ini. Beri aku hati yang iklas. Beri aku pikiran yang terbuka. Jangan biarkan aku terus-menerus dalam belenggu negatif ini. Bantu aku untuk bangun dari keadaan ini."
"Maafkan aku, kawan-kawan. Maaf bila membuat kalian cemas melihat sikapku. Sungguh, maafkan aku. Terima kasih karena kalian telah mencoba menghiburku. Terima kasih."

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy