RSS

Trend Pemakaian Singkatan dan Akronim


Singkatan dan akronim termasuk materi bahasa Indonesia yang diajarkan di sekolah dasar. Masih ingatkah kamu dengan materi pelajaran ini, kawan? Kalau lupa, lanjutkan terus membaca tulisan ini agar ingatanmu terhadap materi ini kembali pulih (hehe).

Materi ini termasuk mudah kok. Tak perlu pusing-pusing menghafalnya. Cukup dipahami saja, maka kamu akan ingat selamanya.

Apa itu singkatan? Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Hal yang bisa disingkat mencakup nama orang, nama gelar, kata sapaan, jabatan atau pangkat, nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, nama dokumen resmi, lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.

Widih, banyak banget! Gimana menghafalnya? Tenang, tidak usah dihafal, yang penting dipahami. Perkara beginian tak akan muncul di soal ujian kok (meureun… :D). Paling yang ditanyakan kaidah penulisannya saja. Nah, untuk mengetahuinya, baca saja buku Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan :D.

Lalu, apa yang dimaksud dengan akronim? Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata. Aturan penulisannya antara lain: gabungan huruf awal (ditulis dengan huruf kapital); gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata (ditulis dengan huruf awal kapital dan huruf selanjutnya kecil). Aturan tersebut untuk akronim yang digunakan pada nama diri. Akronim yang bukan nama diri harus ditulis dengan huruf kecil semua.

Gimana kawan? Udah mulai ingat atau masih remang-remang? (hehe). Kalau begitu, apa perbedaan akronim dan singkatan? Bedanya bisa dilihat dari cara membacanya. Singkatan dibaca per huruf (contoh BP = Bintang Pelajar), sedangkan akronim dibaca sebagai kata (contoh: SIM = Surat Izin Mengemudi). Gampang kan membedakannya?

Dewasa ini, pemakaian singkatan dan akronim ini makin marak di tengah masyarakat. Bahkan cenderung menjadi trend. Setiap orang berlomba-lomba membuat singkatan yang unik dan mudah diingat dari kata-kata apa pun. Malahan, saat saya menyuruh siswa membuat contoh singkatan dan akronim, beberapa siswa menyebutkan kata-kata yang kocak, contoh duren (duda keren), mutu (muka tua), kanker (kantong kering), taksi (botak di sisi), bronis (brondong manis) wekekek, cumi (cuma mimpi), telmi (telat mikir), dll.

Tak ketinggalan, artis-artis pun banyak yang memakainya, baik namanya disingkat atau dibuat akronim. Sebut saja, ada KD, JB, Jupe, Depe, BCL, IDP, Jelo, dll. Kenal  kan dengan mereka? (kalau belum, kenalan dulu aja :D).

Nah, apa yang dilakukan seleb, pasti akan ditiru oleh masyarakat, minimal oleh para penggemarnya. Maka, bukan hanya artis, masyarakat biasa pun banyak yang memakai singkatan atau akronim ini pada namanya. 

Tak percaya? Coba saja perhatikan sekitar. Atau jangan-jangan kamu juga biasa dipanggil dengan nama yang disingkat atau dibuat akronim?

Kasus begitu terjadi pada saya. Entahlah siapa yang memulai dan punya ide. Tiba-tiba di BP saya dipanggil Aiwa (Ai Warni). Hanya beberapa memang yang memanggil begitu. Jujur saya tidak menyukainya, sungguh (hahah). Kedengerannya aneh banget. Tapi, apalah daya, saya tak bisa menghentikan mereka. Toh mereka yang memanggil, suka-suka merekalah. Akhirnya, saya hanya menerimanya dengan pasrah (hahah).

Yang lebih hebat lagi, orang nomor satu di negeri tercinta ini pun memakai singkatan pada namanya. Tau dong siapa? (kalo nggak tau kebangetan, hehe). Berbicara tentang singkatan, saya jadi teringat dengan pesan singkat yang dikirim seorang teman beberapa hari lalu.

Begini isi pesannya:
Pak Susilo Bambang Yudhoyono telah berhasil menyingkat namanya menjadi SBY. Tapi beliau bingung dalam memilih ketua KPK karena bila nama calonnya disingkat, jadi lucu.
Satrio Priyono Budi Utomo (SPBU)
Narto Komar Baharudin (Narkoba)
Busyro Burhan Ahmad Yamin (Bubur Ayam)
Bakhul Somad (Bakso)
Citro Lukito Basuki (Cilukba)
Hamdan Hamid Hasibuan (Hahaha)
Jangan cuma tertawa, kirim ma rakyat Indonesia biar 1 Indonesia tertawa, ha..ha..ha..

Saya tergelak sampai terguling-guling saat membacanya. Benar-benar kocak banget kan? Mari tertawa bersama. Ups, maaf bapak-bapak calon ketua KPK. Kami bukan menertawakan Anda. Tolong izinkan kami tertawa atas akronim dan singkatan dari nama Anda :D.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy