RSS

Senja di Atas Rumahku


Hari ini tak ada KBM sore, jadi kuputuskan pulang dari kantor lebih awal. "Aku harus cepat-cepat sampai rumah. Ada hal penting yang ingin kulakukan di rumah," begitu pikirku saat keluar dari kelas. Maka, setelah semua urusan kantor selesai, bergegas aku keluar kantor. Lalu, menaiki angkutan umum yang membawaku menuju rumah. 

Selama perjalanan, aku tak melakukan apa pun. Hanya mataku yang bekerja. Yah, waktu selama perjalanan kuhabiskan dengan melihat-lihat sekeliling. Jarang-jarang bisa menikmati pemandangan sore. Maka, kuedarkan pandangan ke setiap penjuru kota. 

Tampak orang-orang baru pulang kerja. Sama denganku, mereka pun sepertinya tak sabar ingin segera sampai di rumah masing-masing. Terbukti dari langkah kakinya yang panjang-panjang dan bergerak cepat (cuma nebak, hehe).

Angkot-angkot dipenuhi penumpang. Sebagian lagi betah ngetem di pinggir jalan, membuat arah jalan sedikit terhambat. Kendaran pribadi berlalu lalang. Tumpah ruah di jalan-jalan. 

Toko-toko di sepanjang Jalan Surya Kencana sudah ditutup. Beberapa ada yang masih dibuka. Pedagang kaki lima di pasar tradisional mulai membereskan dagangannya dan bersiap-siap pulang. Pedagang makanan yang mangkal di sepanjang jalan sedang sibuk menggelar dagangannya dan merapikan warung tendanya. Beberapa pengunjung mulai berdatangan ke warung tenda dadakan itu. Pengamen tetap bergeriliya dari satu angkot ke angkot lain tak kenal waktu. Pedagang asongan masih sibuk menawarkan dagangan pada orang-orang yang melintas di depannya.

Beruntung setelah melewati BTM, perjalanan lancar tanpa ada kemacetan yang berarti. Seperti yang kuinginkan, aku sampai rumah sebelum azan magrib berkumandang. Sekeliling masih cukup terang. Cuaca yang cerah menjadikan siang seakan terasa lama. Setelah berganti baju, aku segera menjalankan niatku. Berjalan ke teras belakang lewat pintu samping. Ada yang harus kulakukan di sana. Apakah itu? Menatap langit senja, kawan (hehe). Itulah rutinitas sore kalau aku sedang berada di rumah.

Saat tiba di teras belakang, langsung kutengadahkan kepala ke atas. Langit mulai diwarnai semburat jingga. Sungguh pemandangan yang cantik. Mataku amat takjub melihatnya. Bibir kelu tak tahu hendak berucap apa, hanya berbisik lirih "subhanallah".

 


Ya Rabb... siang-Mu telah berlalu. Kini malam-Mu kembali menjelang. Ampunilah kesalahan dan dosa-dosaku. Berilah keberkahan pada malam yang akan kulalui. Tetapkan hatiku agar selalu tertuju pada-Mu. Istiqomahkan aku di jalan-Mu. Semoga aku menjadi hamba yang senantiasa berserah diri pada-Mu. Amin yaa Rabbal alamin.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy