RSS

menikmati purnama


Untuk kesekian kalinya wajahnya kembali menengadah. 
Dipandanginya rembulan yang bersinar di langit. 
Matanya tak berkedip, seakan ingin menyerap sinar rembulan itu. 
Lampu taman yang temaram menyamarkan wajah lelahnya. 
Untuk beberapa saat tubuhnya tak bergeming. 
Tak dihiraukan dinginnya angin yang menusuk-nusuk tulang. 
Lalu, dipalingkan wajahnya pada siluet gunung yang menjulang di kejauhan sana. 
“Purnama di atas puncak gunung, kapankah bisa kunikmati?” bisiknya pada angin. 
Wusss, angin berhembus kencang seolah-olah memberinya semangat bahwa harapan itu mungkin saja terwujud. 
Rumput-rumput pun bergoyang seakan-akan ingin menghibur hatinya. 
Lagi lagi wajahnya kembali menengadah. 
Memandang rembulan dengan takjub. 
Bibirnya lirih berucap, "Subhanallah... sungguh sempurna ciptaanMu, Tuhan."

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy