RSS

kutitipkan pada-Mu


Semalam aku tidak bisa tidur. Hanya bisa memejamkan mata satu jam. Akhirnya, hari ini aku sakit. Kepala rasanya berat seolah ada beban yang menindih batok kepalaku. Mataku amat bengkak, sungguh mengerikan melihatnya. Tubuh lemas tak berdaya hingga tak bisa berdiri tegak, berjalan sempoyongan, dan duduk pun tak kuat. 

Sejak tadi hanya sanggup berbaring, namun sulit terpejam. Pikiranku mengembara kemana-mana, melayang tak tentu arah, hingga secara tak sadar dirimu singgah dalam benakku. Cepat-cepat kuusir jauh, namun tak mudah. Aku terperangkap oleh bayanganmu. Jika saja boleh, aku ingin memintamu datang menemuiku secepatnya. Jika saja boleh, aku ingin memintamu agar menemaniku. Jika saja boleh, aku ingin memintamu agar menjagaku. Jika saja boleh, aku ingin memintamu menghiburku agar aku melupakan rasa sakit ini. 

Tapi, aku tak punya alasan untuk memintamu begitu. Aku tak berhak memintamu seperti itu. Saat ini kau bukanlah orang yang bisa sebebasnya berada di sisiku. Masih ada batas pemisah di antara kita. Lalu, aku pun membuang jauh-jauh keinginan konyol itu. Perlahan keinginan itu memudar seiring berjalannya hari. Namun, tiba-tiba kau menghubungiku dan aku tak bisa menyembunyikan keadaanku darimu. Katamu, kau bisa merasakan kesakitanku. Oh Tuhan, benarkah kami memiliki ikatan batin?

Selanjutnya beberapa kali kau menghubungiku, menasihatiku ini itu, memintaku meminum obat ini itu, mengecek keadaanku setiap waktu. Ada nada cemas dalam kalimat-kalimatmu. Ada nada khawatir dalam suaramu. Tuhan, kau sungguh mengetahui hatiku, perhatiannya sedikit banyak meringankan deritaku. Tuhan, kuharap Engkau memaafkan kami jika interaksi ini agak berlebihan.

Tuhan, aku hanyalah hamba yang lemah tak berdaya. Berikan kekuatan dan ketabahan agar aku sanggup menerima segala ujian-Mu. Tuhan, kutitipkan rasa ini pada-Mu. Kutitipkan semua perasaanku untuknya pada-Mu. Tuhan, jagalah hatiku dan hatinya dengan penjagaan-Mu yang sempurna. 

Terima kasih Tuhan, terima kasih telah menghadirkan dia dalam hidupku. Terima kasih telah mempertemukan kami di jalan-Mu. Semoga kami segera Kau persatukan dengan ikatan suci yang diridhai-Mu biar kami bisa saling menyayangi tanpa batas, biar kami bisa saling menguatkan agar tetap istiqomah di jalan-Mu. Allahumma amin.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy