RSS

Apakah Kau Bisa Mengerti?


Wahai engkau yang akan menjadi pendamping sisa hidupku kelak, dengarlah pengakuanku dari dalam hati.

Aku tak memiliki kecantikan fisik yang sempurna. Wajahku tak secantik para seleb terkenal macam Dian Sastro, Zhang Ziyi, Song Hye Kyu, atau Breatney Spears yang sangat dipuja oleh dunia. Beginilah rupaku. Apakah kau bisa mengerti? Meski begitu, tentu saja kelak aku akan berusaha agar selalu tampil cantik di hadapanmu.

Aku bukanlah berasal dari golongan kaya. Tak ada harta yang bisa kubanggakan. Tak ada warisan yang dapat kuharapkan. Apakah kau bisa mengerti? Aku pernah mendengar sabda Rasulullah yang berbunyi, “Yang dinamakan kekayaan bukanlah banyaknya harta benda, tetapi kekayaan yang sebenarnya ialah kekayaan jiwa (hati).” (HR. Abu Ya’la). Maka, aku akan berusaha memperkaya jiwa.

Aku bukan berasal dari kalangan bangsawan atau keturunan ningrat yang berdarah biru. Aku dilahirkan dari rahim wanita golongan rakyat biasa dan dibesarkan oleh keluarga sederhana. Apakah kau bisa mengerti? Meski begitu, aku tetap bangga menjadi putri ayah ibuku saat ini. Bagiku mereka adalah orang tua luar biasa. Aku sungguh beruntung diberi kesempatan menjadi putri mereka. Aku tak berkecil hati dengan latar belakang keluargaku karena sesungguhnya semua manusia di hadapan Tuhan sama. Tuhan tidak memandang manusia berdasarkan asal usul, warna kulit, suku, keturunan, kebangsaan, ras, atau golongan, tapi hanya memandang ketakwaan manusia.

Aku bukanlah wanita salihah sejati. Aku baru belajar menjadi wanita salihah. Sejujurnya aku belum layak disebut muslimah perhiasan dunia seperti para muslimah masa lalu yang rela menyerahkan hidupnya hanya untuk Allah dan agamanya. Apakah kau bisa mengerti? Tentu aku akan berusaha meningkatkan kualitas diri agar benar-benar menjadi wanita salihah yang memiliki tempat istimewa dalam pandangan-Nya. Kelak aku mengharapkan bimbingan dan tuntunanmu agar aku bisa meraih predikat istri salihah yang dirindukan surga.

Aku bukanlah jelmaan wanita dewasa seutuhnya. Terkadang sifat kekanak-kanakkan masih muncul dalam diriku. Apakah kau bisa mengerti? Maka kelak arahkan aku agar mampu bersikap dewasa dalam memandang persoalan hidup. Tapi kuharap kau tak keberatan bila kelak aku bermanja-manja padamu (hehe).

Aku suka membaca buku , koran, majalah, tabloid, dll. Lebih suka lagi membaca novel. Apakah kau bisa mengerti? Tentu bukan novel sembarangan, apalagi novel picisan. Jangan khawatir, aku cukup pandai dalam memilih bahan bacaan berkualitas. Kelak jika aku keasyikan baca sampai lupa memasak (mungkin saja terjadi), tolong ingatkan aku dengan halus. Sesungguhnya aku amat membenci kekerasan dan kekasaran, baik ucapan maupun tindakan.

Aku suka menulis. Apa pun hal yang berseliweran di benakku biasanya kuwujudkan dalam tulisan. Entah bagus atau tidak, tak jadi soal. Bagiku yang penting sudah menulis, sudah berusaha menyampaikan buah pikirku pada orang lain. Syukur-syukur bila ada yang baca. Tentu saja aku selalu berharap agar ada orang yang tercerahkan karena tulisanku. Apakah kau bisa mengerti? Kuharap kelak kau bisa menjadi komentator atas tulisan-tulisanku.

Aku suka menonton film dan drama. Paling suka nonton drama Korea (hehe). Apakah kau bisa mengerti? Ketika nonton, biasanya aku hanyut dalam cerita. Jangan khawatir, aku tak akan melalaikan tanggung jawabku mengurus keperluanmu. Tapi jika mungkin terjadi, tolong tegur aku.

Aku suka travelling dan mengunjungi tempat-tempat indah, seperti gunung, pantai, sawah, kebun, sungai, danau, taman, dll. Apakah kau bisa mengerti? Kuharap kelak aku bisa pergi denganmu. Kita akan berjalan-jalan sambil men-tadaburi ayat-ayat Tuhan melalui ciptaan-Nya.

Ketahuilah, aku tidaklah semulia Khadijah, tidak secantik Sarah, tidak pula setakwa Aisyah, juga tidak setabah Fathimah. Aku hanyalah wanita akhir zaman yang bercita-cita menjadi salihah, membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah, serta melahirkan anak-anak salih kebanggaan umat.

Pengakuan ini bukan untuk memaksamu agar dapat mengerti keadaanku. Aku hanya ingin menciptakan rasa pengertian dalam hubungan kita kelak. Kurasa selain kasih sayang, sikap saling pengertian dan saling peduli bisa mempertahankan sebuah hubungan. Kelak aku ingin hubungan kita langgeng. Aku ingin menjalani sisa hidupku di sampingmu dan kita akan menua bersama-sama hingga ajal memisahkan kita. Kemudian, kelak kita akan kembali dipersatukan di surga-Nya yang abadi. Allahumma amin.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy