RSS

3 hari, 3 cerita, 3 air mata


Eits, itu bukan judul film meski agak-agak mirip (hehe). Penasaran kenapa tulisan ini saya beri judul begitu? Baiklah, saya akan menceritakannya khusus untukmu (hahay :D).

Begini, 3 hari berturut-turut kemarin, Senin-Rabu, saya menonton film Dalam Mihrab Cinta, Pupus, dan a Millionaire's First Love. 3 film tentu saja mempunyai 3 cerita berbeda. Nah, kebetulan film yang saya tonton itu ceritanya menyedihkan, jadi mengundang riak-riak air mata saat menyaksikannya. Biar begitu film-film itu menarik untuk ditonton. Begitu kawan, mengerti? :D

# Dalam Mihrab Cinta
Film ini berkisah tentang Syamsul (Dude Harlino) pemuda 20 tahun-an yang bertekad menuntut ilmu di sebuah pesantren di Kediri. Saat dalam perjalanan menuju ke sana, ia menolong seorang gadis yang hendak dijambret. Gadis itu bernama Zizi (Meyda Sefira). Ternyata Zizi adalah putri pemilik pesantren yang didatangi Syamsul. Kejadian tersebut membuat mereka dekat. Bahkan, menyisakan benih cinta di hati Zizi.

Cita-cita Syamsul untuk belajar di pesantren kandas di tengah jalan karena ia difitnah mencuri uang para santri oleh sahabatnya, Burhan (Boy Hamzah). Akibatnya, ia dihukum (digunduli) dan diusir dari pesantren. Boy sengaja memfitnah Syamsul karena cemburu melihat kedekatan Syamsul dan Zizi, terlebih ketika pinangannya pada Zizi ditolak.

Setelah keluar dari pesantren, Syamsul kembali ke rumah. Keluarganya sudah tidak memercayainya lagi meski berkali-kali ia mengatakan bahwa dirinya tidak bersalah. Akhirnya, ia pergi dari rumah dengan membawa baju dan uang seadanya. Suatu hari ia terpaksa mencopet karena kehabisan uang untuk makan. Naas, aksi pertamanya itu tertangkap massa sehingga ia harus mendekam di penjara.

Tak lama ia kembali bebas setelah ditebus oleh adiknya, Nadia. Namun, ia tidak kembali ke rumah. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia terpaksa mencopet. Lucunya, ia selalu mencatat jumlah uang dan identitas korban yang dicopetnya.

Di tengah kekacauan dan kegelapan hidupnya, Allah memberikan jalan baginya untuk bertobat dan mempertemukannya dengan Syilvie (Asmirandah), seorang gadis solehah. Dalam dompet Syilvie yang berhasil dicopetnya, ia menemukan foto Burhan dan Syilvie. Seingatnya, dulu Burhan pernah bercerita bahwa ia akan menikahi Damayanti. Mengingat hal itu, ia sungguh marah dan berniat untuk memberitahukan perilaku Burhan yang playboy pada Syilvie. 

Alih-alih mendatangi rumah Syilvie, ia malah mendapat kesempatan menjadi guru ngaji di sebuah rumah yang bersebelahan dengan rumah Syilvie. Bahkan, di komplek perumahan itu ia dijadikan imam shalat. Tak hanya itu, ia pun menjadi penceramah yang amat dihormati warga.

Lama-lama kehidupan Syamsul berubah lebih baik. Setelah kondisi keuangannya membaik, ia mengembalikan uang yang dicopet pada masing-masing korbannya, termasuk pada Syilvie. Ia pun mengirimkan hadiah untuk ibu dan adiknya dan mengabarkan keberadaanya sekarang.

Kejahatan memang akan mendapatkan balasannya. Perilaku buruk Burhan terbongkar. Burhan dipenjara. Keluarga Damayanti dan Syilvie memutuskan hubungan dengan Burhan.

Karena Syilvie juga guru privat anak yang diajar Syamsul, tak pelak mereka sering bertemu. Pertemuan itu menimbulkan ketertarikan satu sama lain. Tak ingin membohongi Syilvie, Syamsul pun nekad menceritakan masa lalunya. Awalnya Syilvie sock, namun ia bisa memahaminya.

Melihat anaknya tertarik pada Syamsul, orang tua Syilvie meminta Syamsul agar menikah dengan Syilvie. Syamsul tak langsung menjawabnya. Tepat pada saat yang sama, Zizi juga berkunjung ke rumah kontrakan Syamsul. Hatinya sedih saat mendengar percakapan orang tua Syilvie dan Syamsul.

Ibu Syamsul memberikan pendapat bahwa sebaiknya Syamsul menikah dengan Zizi. Namun, ibunya tak memaksakan kehendak dan tetap menyerahkan keputusan pada Syamsul untuk memilih. Setelah menimbang-nimbang, Syamsul memilih Syilvie. Namun, nasib memisahkan mereka. Tepat seminggu menjelang pernikahan, Syilvie mengalami kecelakaan maut. Akhirnya, Syamsul menikah dengan Zizi.

Akhirnya, happy ending. Ah, memang jodoh tak akan tertukar. Jodohnya Syamsul ternyata Zizi. Menurutku scene yang menyedihkan saat Syamsul difitnah dan diusir dari pesantren, saat Syamsul pergi dari rumah karena keluarganya sudah tak memercayainya, dan saat Syilvie mengalami kecelakaan. Air mataku mengalir tak bisa dibendung, huhu (haha lebay :D).

# Pupus
Berkisah tentang pergulatan Cindy (Donita), gadis daerah yang kuliah di Jakarta. Ia mencoba mandiri di tengah ketakutan sang ibu bahwa Cindy akan ditipu laki-laki. Di kampus, ia berkenalan dengan Panji (Marcel Chandrawinata), lelaki yang berulang tahun di hari yang sama dengannya.

Panji bersikap seakan mencintai dirinya, tapi selalu meninggalkan Cindy di tengah puncak kebahagiaannya. Panji menjadi misteri bagi Cindy. Cindy tersiksa, tapi juga penasaran. Dia yakin cintanya tak bertepuk sebelah tangan. Cindy yakin Panji pun merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakannya.

Mengapa Panji selalu mematikan harapan Cindy, membuatnya senang, kemudian membuatnya terpuruk? Pertanyaan itu muncul terus-menerus di benak Cindy. Setiap kali Cindy mencoba bangkit dan melupakan Panji, cowok tersebut terus menghantui. Bahkan, Panji tega memupuskan semua harapan cinta Cindy. Namun, Cindy tetap bertahan menghadapi Panji. Ia mencoba memahami Panji. Di tengah-tengah hubungan mereka yang mulai membaik, tiba-tiba Panji menghilang dari kehidupan Cindy. Meski begitu, setiap waktu Panji rutin mengirim singkat berisi motivasi kepada Cindy.

Suatu hari sikap aneh Panji terbongkar. Panji tidak berani mengakui cintanya pada Cindy karena ternyata Panji menderita kanker. Ia tak ingin membuat Cindy bersedih jika tau dirinya tak bisa selamanya berada di samping Cindy. Beruntung Cindy mengetahui keadaan Panji sebelum maut memisahkan mereka sehingga mereka masih bisa bersama di saat-saat terakhir hidup Panji.

Waktu nonton, saya sempat berpikiran positif kalau Panji akan sembuh. Tapi ternyata, huhu berakhir sad ending karena Panji meninggal (hiks hiks…). Kayaknya sakit banget mencintai seseorang tapi tak bisa memilikinya (huaaaa….).

# A Millionaire’s First Love
Bercerita tentang seorang cowok (18) yang merupakan cucu konglomerat. Namanya Jae Kyeong (Hyun Bin). Dia tukang bikin onar dan suka seenaknya karena merasa sebagai putra mahkota. Menurutnya, segala hal bisa diselesaikan dengan uang. Saat kakeknya meninggal, ia tak langsung jadi pewaris dengan mudah. Kakeknya telah mengajukan syarat yang harus dipenuhi Jae Kyeong agar bisa mewarisi harta tersebut.

Isi persyaratannya adalah Jae Kyeong harus pindah dari sekolahnya yang sekarang ke salah satu sekolah di tempat terpencil dan lulus dari sekolah itu. Jika gagal, warisannya akan diserahkan ke lembaga sosial. Kalau mengundurkan diri, warisan yang dia dapat hanya 0,1% dari total kekayaan sang kakek. Akhirnya, dia memilih untuk pindah sekolah ke daerah terpencil itu.

Kakek menyuruh dia untuk pindah ke desa itu bukan tanpa tujuan. Dulu, di desa tersebut Jae Kyeong pernah mengalami kecelakaan mobil dan orang tuanya meninggal. Kejadian itu menyisakan kepedihan mendalam sehingga dia berusaha melupakan memori yang sebelumnya dan menjalani kehidupan sebagai orang baru.

Saat di desa terpencil, ia bertemu lagi dengan Eun Hwan (Lee Yeon Hee). Eun Hwan kerja di pom bensin dan minimarket dekat pom bensin. Sebelumnya mereka pernah bertemu di hotel bintang lima milik kakek Jae Kyeong. Pertemuan tanpa sengaja itu terjadi saat Jae Kyeong belanja. Saat itu sempat-sempatnya Jae Kyeong mencela kuku Eun Hwan yang kehitaman. Gara-gara omongan Jae Kyeong, malamnya Eun Hwan dibantu ayahnya langsung mempercantik kuku secara tradisional Korea.

Jae Kyeong ternyata bersekolah di sekolah Eun Hwan. Mereka satu kelas. Kepala sekolahnya adalah ayah Eun Hwan, teman kakek Jae Kyeong. 

Untuk mengisi acara graduated, siswa diwajibkan ikut berpartisipasi dalam drama musikal. Karena datang terlambat, Jae Kyeong kebagian peran pelayan. Tentu saja dia menolak, tapi karena itu adalah syarat kelulusan, dia terpaksa ikut. Saat latihan, dia pura-pura kakinya terluka supaya tidak ikut main drama. Eun Hwan kesel, namun tiba-tiba pingsan. Kemudian, digendong Jae Kyeong pergi ke rumah sakit. Ternyata Eun Hwan menderita penyakit jantung. Sejak itu Jae Kyeong berusaha selalu ada di samping Eun Hwan. Hubungan mereka menjadi akrab.

Potongan-potongan masa lalu Jae Kyeong lama-lama bersatu. Dia ingat dulu sebelum kecelakaan, dia pernah berjanji pada seorang cewek bahwa dia akan kembali lagi ke desa setelah 10 hari. Memori otaknya mengingat kejadian itu ketika menyaksikan latihan drama musikal sekolahnya versi anak kecil. Cerita drama yang akan mereka pentaskan itu adalah kisah nyata hidup Eun Hwan. Jae Kyeong pun langsung pergi ke panti asuhan tempat tinggal Eun Hwan sewaktu kecil. Tak lama Eun Hwan pun ke sana. Jae Kyeong pun menjelaskan kejadian yang dialaminya pada Eun Hwan.

Sejak itu mereka bertambah dekat. Bahkan, Jae Kyeong rela melepas harta warisan kakeknya demi Eun Hwan. Saat mengetahui panti asuhan Eun Hwan akan digusur, dia menyatakan mundur dari persyaratan yang diajukan kakek dan meminta warisan 0,1%. Uang warisan itu akan ia gunakan untuk menebus tanah tempat panti asuhan berdiri.

Tibalah hari pementasan drama. Jae Kyeong berganti peran sebagai pemeran utama cowok karena ia tak ingin Eun Hwan dekat dengan cowok lain. Pertunjukkan mereka sukses. Malamnya Jae Kyeong dan Eun Hwan duduk berdua di ayunan. Eun Hwan menyandarkan kepalanya pada bahu Jae Kyeong dan bilang dia mau tidur 3 menit. Saat Eun Hwan menutup mata, salju turun. Namun, ia tak membuka mata lagi meski Jae Kyeong telah membangunkan dan memberitahukan bahwa salju yang dinanti-nantikan Eun Hwan telah turun. Rupanya Eun Hwan telah pergi untuk selama-lamanya.

Akhirnya Jae Kyeong lulus. Ketika acara graduated Eun Hwan mendapat penghargaan "persahabatan". Kursi di sebelah Jae Kyeong yang jadi tempat duduk Eun Hwan diisi bunga yang mewakili Eun Hwan. Meski merasa kehilangan, Jae Kyeong berusaha menyembunyikannya. Saat keluar dari ruangan, pengacaranya datang dan bilang kalau Jae Kyeong berhasil mendapatkan warisan kakeknya. Jae Kyeong bingung karena sebelumnya dia sudah menyatakan menyerah. Ternyata kakeknya menulis pesan kalau Jae Kyeong berhasil mendapatkan sesuatu di tempat terpencil itu, dia telah berhasil. Jae Kyeong pun berusaha mewujudkan impian Eun Hwan dengan membangun rumah yang memiliki banyak pintu.

Begitulah akhir cerita film tersebut. Scene yang paling sedih waktu Jae Kyung membuat perayaan ulang tahun lebih cepat karena dia takut pada hari ulang tahun Eun Hwan yang sebenarnya mereka tidak bisa merayakannya bersama. Saat itu Jae Kyung memberi kado ke Eun Hwan. Kadonya adalah toples yang berisi kertas warna warni, di kertas-kertas itu ada banyak ungkapan dan semangat dari Jae Kyung untuk Eun Hwan. Eun Hwan menerimanya dengan terharu sambil berkata, “Aku takut tidak bisa membaca semuanya satu persatu sampai hari itu tiba.”  (hiks hiks…).

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy