RSS

Surat dari Sahabat pada Hari Wisuda


Wisuda? Hmm.. . bagiku hari yang bertabur kebahagiaan. Bahagia karena aku mampu menuntaskan amanah orang tua untuk menuntut ilmu di bangku kuliah. Bahagia karena perjuanganku selama empat tahun di kampus menemukan muaranya. Bahagia karen a salah satu mimpiku terwujud. Bahagia karena menyaksikan wajah ibu dan ayah menyunggingkan senyum atas keberhasilan putrinya ini. Bahagia karena aku memperoleh banyak ucapan selamat dari teman-teman. Berbagai sms memenuhi inbox. Beberapa tangkai bunga aku terima. Bermacam-macam kado aku dapatkan.

Di antara kado-kado kiriman itu, aku menerima sebuah surat ucapan selamat dari seorang sahabat. Dibandingkan dengan yang lain, surat ini termasuk surat terpanjang sepanjang dunia persurat-suratan di tanah air :D. Ada haru dan bahagia ketika membacanya. Nih isi suratnya (sssttt... jangan bilang-bilang ke si pengirim ya, takutnya nanti dia malu, hehehe...).

Bandung dulu
Baru Jakarta
Senyum dulu
Baru dibaca


Wahai ukhti… pemilik wajah seindah bulan, kuucapkan selamat atas prestasimu yang begitu gemilang. Engkau bisa lulus sidang skripsi dengan hasil yang terbaik.  Sungguh dirimu termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung. Semoga ilmu yang telah kau dapatkan berkah di dunia dan akhirat.


Wahai ukhti… pemilik senyum menawan, kudoakan selalu semoga Allah Yang Agung selalu merahmati dan memberkahi kehidupanmu di mana pun berada kelak dan semoga apa yang kau cita-citakan dapat terwujud dan berjalan dengan ridha-Nya. Amin.


Ukhtiku… yang baik hatinya, tidak terasa waktu cepat sekali berlalu. Meninggalkan kita dalam kenangan yang terindah. Rasanya baru kemarin kita melalui hari-hari nan indah, suka dan duka selama kita belajar di Unpak ini. Sungguh, waktu berjalan begitu cepat dan usia terus saja mengambil jatahnya.


Ukhtiku yang manis, satu hal yang begitu aku syukuri adalah aku bisa mengenal dan bersahabat denganmu. Menjalin persaudaraan karena Allah, karena ikatan akidah Islam yang menyatukan kita dalam sebuah persahabatan yang indah dan berkumpul di dalam barisan orang-orang yang saleh dan salihah, para pengemban risalah Islam yang mulia. Mereka adalah orang-orang yang beruntung dan semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang beruntung tersebut. Semoga Allah selalu memberkahi persahabatan dan persaudaraan kita sehingga kita bisa dikumpulkan kembali di surga-Nya kelak. Amin.


Ukhtiku… kuingat sebuah kisah ketika seorang putra raja hendak mencari seorang teman. Semua putra para pejabat kerajaan tidak ada satu pun yang sesuai dengan apa yang dikatakan ayahandanya. Sampai suatu saat, seorang teman sejati itu ada, yaitu berasal dari pemuda miskin yang saleh. Ayahnya tersenyum dan berkata, “Teman sejati adalah teman setia dalam suka dan duka. Teman baik yang akan membantu kita menjadi orang baik. Teman sejati yang mau berteman dengan kita bukan karena derajat kita, tapi karena kemurnian cinta itu sendiri yang terlahir dari keikhlasan hati. Dia mencintai kita karena Allah. Atas dasar itu, kita pun bisa mencintainya dengan penuh keikhlasan karena Allah. Semoga kekuatan cinta itu akan melahirkan kekuatan dahsyat yang membawa manfaat dan kebaikan. Kebaikan cinta itu akan terus bersinar dan membawa kita masuk surga-Nya.”


Subhanallah… benarlah apa yang dikatakan oleh baginda sultan itu. Tak terasa aku menangis. Sungguh di zaman sekarang sangat sulit menemukan teman sejati, teman yang bisa kita ajak dalam suka dan duka. Sangat sulit menyatukan karakter, menyamakan visi misi, dan memahami sifat masing-masing. Terkadang kita tidak bersabar menghadapinya. Tapi, terkadang pula kita kurang peka menilai arti sebuah persahabatan.


Ukhtiku sayang, bagiku sahabat sejati adalah dirimu. Ya, dirimu adalah sahabat sejati yang kusayangi, yang kujadikan tempat mengadu, meminta nasihat, dan memohon bantuan. Dirimu salah satu sahabat yang bisa mengertiku, mau menerima keadaanku apa adanya, dan mau bersabar dalam memahami sifatku yang memang manja dan kurang bisa berdiri sendiri. Ya, aku sadar dengan hal itu. Aku memanglah gadis penakut dan benci dengan kesendirian. Aku selalu ingin ditemani. Mungkin sifatku ini banyak membuat repot dan terkadang membuat sebal orang lain. Hanya sedikit sekali teman yang benar-benar mau bersabar menghadapiku. Oleh karena itu, ya ukhtiku yang salihah, maafkanlah aku bila terlalu sering merepotkan dan menyusahkanmu. Maafkan aku juga bila sikapku, ucapanku, dan tingkah lakuku tak berkenan di hatimu. Maafkanlah kau dunia dan akhirat karena sebagai manusia aku lemah dan tak luput dari kesalahan, kekurangan, dan dosa.


Ukhtiku… kuucapkan terima kasih atas semua kasih sayangmu yang begitu tulus padaku. Terima kasih atas semua kebaikan dan pengertianmu dalam memahamiku. Semoga Allah selalu melindungimu, merahmatimu, dan memberkahi kehidupanmu. Semoga persahabatan kita selalu dinaungi cinta-Nya.


Ukhtiku… di hari bahagiamu ini, ingin sekali aku memberikan sesuatu yang terindah, sesuatu yang berharga, sesuatu yang takkan pernah kau lupakan seumur hidupmu, sesuatu yang bermanfaat dunia akhirat. Tapi, aku bingung, apakah itu? Karena aku hanya manusia biasa, lemah, terbatas, dan tak berdaya.


Maafkan aku karena tak bisa memberimu sesuatu yang berharga itu. Aku juga tak bisa memberimu hadiah cokelat yang bisa merusak gigi :D. Aku pun tak bisa memberimu sekuntum apalagi seikat bunga yang kesegarannya hanya sebentar kau rasakan, lalu layu terkulai :D. Seperti yang kau lihat, aku hanya bisa memberi apa yang bisa kuberi. Walau kecil dan aneh, benda ini memiliki arti lebih di mataku. Semoga kau dapat menerima hadiah kecil dariku ini dengan gembira, lapang dada, dan sukacita karena hanya ini yang bisa kuberi.
....


With love,


Noerma Dj.
  
Stop! Jari-jariku sudah kram, tak sanggup lagi meneruskannya (hehe). Sebenarnya masih ada beberapa paragraf lagi, tapi cukuplah segitu aja isi surat yang kutampilkan untuk konsumsi publik. Selebihnya biarlah menjadi rahasia antara si pengirim surat dan si penerima surat (hehe).

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy