RSS

Beruntunglah Orang yang Saling Menasihati


Ukhtiku, pribadi yang kuat tidak dilahirkan dari lingkungan yang tenang dan adem ayem, tapi ia dibentuk oleh lingkungan yang penuh dengan tantangan. Tantangan demi tantangan akan membuatnya menjadi sosok yang kuat setegar karang. Keadaan itu seumpama seekor ikan yang hidup di lautan atau di air kolam. Ikan yang hidup di lautan punya tulang belulang yang kuat dan kokoh karena ikan tersebut terbiasa menghadapi gelombang atau ancaman. Berbeda dengan ikan yang hidup di air kolam, tulangnya lebih lunak karena tidak terbiasa menghadapi ancaman. Jadi, hadapilah dengan lapang. Mudah-mudahan keadaan tak mengenakkan itu akan segera berlalu.

Begitu nasihatku pada seorang sahabat kala ia mengeluhkan beratnya tantangan yang dihadapi di tempat tugas baru.

De, perhatikanlah orang yang sedang mendaki gunung. Untuk mencapai puncak gunung, ia harus melewati jalan yang menanjak, berliku-liku, terjal, dan curam. Ia tidak akan bisa sampai ke puncak kalau di tengah jalan berhenti, kemudian mundur lagi. Demi mewujudkan impiannya, pendaki itu terus bertahan meski kakinya terasa pegal dan tubuhnya lelah. Demi menikmati indahnya panorama puncak gunung, pendaki itu rela melalui jalan yang sulit selangkah demi selangkah hingga akhirnya tiba di puncak. Sama halnya dengan dirimu. Untuk meraih puncak prestasi, kamu tidak boleh cepat menyerah dan putus asa. Lawan sifat malas yang bersemayam dalam dirimu. Hanya dengan kegigihan, ketekunan, kerja keras, sabar, tekad yang kuat, dan doa yang senantiasa terpanjat, kamu akan mencapai puncak keberhasilan.

Itu nasihat yang sering kusodorkan pada siswa-siswa jika mereka mulai malas belajar.

Nggak usah terlalu dipikirkan. Insyaallah semuanya pasti baik-baik aja. Dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Jangan takut. Mintalah petunjuk pada Allah.

Demikian nasihat pendek yang meluncur dari bibirku atau tertulis via sms ketika ada sahabat yang sedang dirundung masalah.

Sabar ya… Ikhlaskan aja. Ketika Allah mengambil sesuatu, Dia pasti akan menggantinya dengan suatu hal yang lebih baik. Yakinlahlah pada-Nya.

Begitulah kata-kata yang keluar dari bibirku saat berusaha menenangkan sahabat yang sedang ditimpa kehilangan.

Kawan, dalam kehidupan sehari-hari seringkah Anda menerima nasihat dari orang lain? Sering jugakah Anda memberi nasihat untuk orang lain? Harus sahabat ketahui, memberi nasihat pada sesama muslim termasuk hal yang diwajibkan oleh Allah. Dengan kata lain, setiap muslim berhak menerima nasihat dari saudaranya. Bukankah menurut firman-Nya sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebaikan serta orang-orang yang saling menasihati? Jadi, amat beruntung orang yang sering memberi nasihat dan menerima nasihat.


Nasihat memang sesuatu yang kita perlukan. Namun, bagi aku pribadi, nasihat terkadang sesuatu yang begitu mudah dilontarkan, tapi amat sulit untuk diterapkan. Mengajukan nasihat untuk masalah orang lain terkadang lebih ringan dibanding mencari solusi untuk permasalahan sindiri. Menasihati orang lain terkadang lebih mudah ketimbang menasihati diri sendiri. Akhirnya, aku mesti mengingatkan diri sendiri agar tidak hanya pandai memberi nasihat, tapi juga mampu merealisasikan nasihat itu. Aku tidak ingin menjadi lilin yang hanya bisa menerangi sekitar, tapi dirinya sendiri rapuh dan terbakar.

Kawan, aku selalu menanti nasihatmu ^__^. Ingatkan aku ketika lupa. Tegur aku tatkala khilaf. Sentil hatiku manakala alpa. Bangunkan aku saat terjatuh. Sadarkan aku kala bersalah. Kuatkan aku ketika goyah. Bimbing langkahku kala kaki ini terseok-seok. Ulurkan tanganmu saat peganganku terlepas.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy