RSS

Cuma Sepenggal Dialog Imajinatif


“Kenapa kau murung begitu?” tanyanya memutus lamunanku.
“Eh, apa?” jawabku dengan memperlihatkan mimik terkejut.
“Ah, ternyata kau melamun. Lagi sedih?” tanyanya lagi sambil menyelidik.
“Mmm… mmm… Nggak kok,”
“Jangan bohong! Lihat, wajahmu ditekuk begitu!”
“Masa? Nggak! nggak,” bantahku sambil menggelengkan kepala.
“Apa yang sedang kau pikirkan?” cecarnya.
“Aku… aku….”
“Gak usah ragu-ragu. Ceritain aja."
"Tapi... tapi...."
"Gak usah pake tapi-tapian. Ungkapin aja. Kau tau, golongan kami sangat pintar dalam menjaga rahasia,” bujuknya sambil mengedipkan sebelah mata.
“Aku… aku... aku cuma pengen punya bayi,”
“Hah! ckckck...” ujarnya sambil tergelak menahan tawa.
“Tadi pas naik angkutan, aku semobil dengan sepasang suami-istri. Kelihatannya mereka pasangan muda. Mereka bawa bayi. Bayi itu melirik ke arahku. Terus aku kasih senyum, eh dia membalas senyumku. Lucu banget. Ngegemesin deh. Aku juga pengen punya bayi kayak itu,” ucapku panjang lebar tanpa memedulikan reaksinya yang menertawakanku.
“Hahahahahaha…,” tawanya pecah terbahak-bahak.
“Iiiiiih! Dasar ya malah ngetawain,” aku memasang wajah cemberut.
“Ya deh, maaf maaf. Abis kamu ada-ada aja, hehehe...”
"Loh, emang kenapa? Aneh?"
"Mmm... sedikit," jawabnya sambil menjentikkan jari kelingking.
"Iya sih emang aneh. Sesuatu yang nggak mungkin."
"Bukan nggak mungkin. Sangat mungkin kok, asal kamu nikah dulu,"
"Menikah?"
"Iyalah... Kalo pengen punya bayi, ya harus punya suami dong, neng cantik,"
"Nikah? Suami? Ah, bikin bingung."
"Loh, kenapa bingung?"
"Karena aku nggak tau mesti nikah dengan siapa?"
"Yang pasti dengan seorang laki-laki lah, hehehe..."
"Nah, itu dia... aku nggak tau laki-laki mana yang bisa menjadi suamiku."
"Mintalah petunjuk sama Allah."
"Iyaaaa.... eh, kau kan malaikat, apa kau tau siapa suamiku nanti?"
"Yang ditanya tidak lebih tau daripada yang bertanya."
"Masa gak tau?"
"Jodoh itu rahasia Allah. Nggak ada seorang pun yang tau, termasuk aku."
"Ciri-cirinya apa gitu?"
"Jangankan ciri-ciri, namanya aja nggak tau."
"Mmm... kirain tau..."
"Suer nggak tau."
"Yaaaah...."
"Udah nggak usah kecewa. Ntar juga tau."
"Kapan?"
"Trus, apa saat ini ada laki-laki yang menarik hatimu?" ia malah balik nanya.
"Eh?"
"Hayo ada nggak? Siapa tau, dia itu jodohmu."
"...."
"Kok diem? Jangan-jangan ada ya?"
"Entahlah...."
"Ah, payah! Masa nggak tau perasaanmu sendiri?"
"Karena aku bingung. Rasanya belum ada yang bisa menyentuh hatiku."
"Termasuk dia?"
"Dia? Dia siapa?"
"Ah, jangan pura-pura."
"Dia yang mana?"
"Ya ampuuuuun, memangnya kau menyimpan berapa banyak nama laki-laki yang datang padamu?"
"Tapi bener, aku nggak ngerti."
"Bukannya kau mengaguminya?"
"Oh dia... Ah, aku nggak berani. Keadaan belum memungkinkan."
"Hmm... mungkin memang belum saatnya."
"Kupikir begitu."
"Iya, kalo udah tiba waktunya, pasti akan datang kok. Hari bahagiamu pasti tiba. Percayalah...."
"Tentu. Aku akan selalu menunggunya."
"Sabar ya.... Aku yakin, kau akan mendapat lelaki terbaik pilihan-Nya."
"Amin yaa rabbal alamin."
"Suatu hari atau siapa tau dalam waktu dekat, jodohmu akan datang."
"Iya, semoga begitu."
"Dia nggak hanya bisa mencintaimu dengan tulus, tapi juga akan membuatmu bahagia. Aku jamin."
"Apa bener dia akan mencintaiku?"
"Ya. Siapa yang tidak akan mencintai gadis penyayang sepertimu?"
"Makasih makasih," aku memperlihatkan senyum manis.
"Nah, gitu dong senyum. Kan jadi lebih cantik."
"Masa?"
"Hah, kau bener-bener ngeyel. Dipuji malah nggak percaya."
"Kau tau, aku tidak pantes dipuji-puji?"
"Pantes-pantes aja. Kau beruntung dapat pujian gratis dariku, hehehe...."
"Iya deh. Makasih sekali lagi."
"Ya sudah, aku pergi dulu ya...."
"Okeh."
"Jangan murung lagi ah, jelek tau keliatannya, hehehe...."
"Iyaaaaa...."
"Bye...."
"Bye...." ucapku sambil melambaikan tangan kanan mengiringi kepergiannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy