RSS

Terima Kasih Allah


Malam mulai merayap makin larut. Tapi, gadis itu belum juga tidur. Matanya menatap lekat langit-langit kamar. Cahaya lampu kamar yang temaram menyamarkan wajah gundahnya. Sejurus kemudian, ia menumpahkan keluh kesahnya pada Sang Kekasih Sejati. 

"Ya Allah... rasanya hatiku seakan mau meledak saat menerima fakta ini. Jantungku berdegup lebih cepat. Darah seakan berhenti mengalir. Ini benar-benar di luar dugaanku. Oh... tiba-tiba mataku memanas. Rasanya ingin menangis. Menangis karena haru. 

Bukan, bukan karena aku tidak menerima kenyataan yang Kau suguhkan padaku. Tapi justru aku terpana dengan kenyataan yang membahagiakan ini. Hatiku diliputi kegembiraan luar biasa. Ada sebongkah bahagia meresap ke dalam jiwa. Mengalir lembut memenuhi rongga.

Sungguh aku tidak mengira sama sekali. Ternyata Engkau menjawab keinginanku. Ternyata Engkau mengabulkan permohonan kecilku. Aku makin yakin dengan kuasa-Mu. Begitu mudah bagi-Mu menetapkan sesuatu.

Sebagai hamba aku selalu menuntut-Mu agar memenuhi apa-apa yang kuinginkan. Padahal, apa yang kuminta belum tentu sesuai dengan yang kuperlukan. Aku memang tak tahu diri.

Tapi ya Allah... saat ini Engkau mengizinkan aku mendapat apa yang kuinginkan. Engkau mengizinkan aku mengecap kebahagiaan yang melimpah ruah. Engkau mengizinkan hatiku berdamai dengan kenyataan. Terima kasih ya Allah... terima kasih atas kebahagiaan ini.

Aku makin tertegun-tegun menapaki tahap demi tahap. Aku merasa heran dengan diriku sendiri. Seolah-olah ada keberanian yang menyeruak keluar. Tidak ada keraguan lagi. Hatiku merasa mantap dan ya Allah... Engkau pun pasti tahu, aku merasakan kenyamanan yang menenangkan. Seketika aku tidak ragu lagi untuk menjalani hari esok.

Namun, aku masih tidak mempercayai kenyataan ini. Benarkan ini? Benarkah aku akan mendapatkan hal ini? Lalu hatiku diliputi rasa takut. Mungkin bisa dibilang ketakutan yang berlebihan. Aku sangat takut jika nanti menemui akhir yang tidak mengenakkan. Jujur kukatakan pada-Mu... aku takut akan kecewa. Entahlah mungkin aku terlalu berpikir yang tidak-tidak.

Kini, kupasrahkan semuanya pada-Mu. Apa pun yang terjadi nanti semoga aku siap menghadapinya. Aku yakin apa pun keputusan-Mu pasti itu yang terbaik untukku. Aku akan berusaha menanamkan hal itu pada diriku.

Ya Allah...
buanglah keragu-raguan dan ketakutan yang tidak berdasar ini.
Hilangkan rasa cemas yang tidak beralasan ini.
Mantapkan hatiku untuk menjalaninya.
Kuatkan hatiku dalam menerima apa pun ketentuan-Mu.
Jadikan rasa sabar sebagai pengiring langkah-langkahku menuju akhir yang masih belum pasti.
Biarkan aku merasa ikhlas menerima takdir-Mu.
Amin yaa Rabbal alamin..."

Setelah mengadukan isi hatinya panjang lebar, ia pun merasakan ketenangan. Selesai membaca doa menjelang tidur, matanya kembali dipejamkan. Beberapa menit kemudian, gadis itu terlelap dibuai mimpi.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy