RSS

Pedihnya Kehilangan


KEHILANGAN...
Sebuah kenyataan yang menyakitkan.
Amat memilukan.
Benar-benar tidak mengenakkan.
Sungguh menyayat hati.
Pedihnya bukan kepalang. 
Tak seorang pun akan merasa senang jika kehilangan sesuatu yang disukainya atau seseorang yang dicintainya.
Maka, siapa pun akan menjaga segala miliknya agar tidak hilang dari genggaman.
Bila perlu ia akan mengerahkan segala kekuatannya agar semua miliknya tetap utuh.
Namun, sekeraas apa pun usaha seseorang, jika Allah sudah menghendaki hal itu hilang, tak ada yang bisa menahannya.

Kawan, pernahkah merasa kehilangan?
Seperti apa perasaanmu?
Saya pernah mengalaminya.
Saya pernah kehilangan orang yang saya kasihi dan hormati untuk selamanya (kakek, guru, saudara, dan kawan saya).
Saya juga sering kehilangan suatu benda yang saya senangi dan sukai.
Saya pun lumayan sering kehilangan selera makan. 
Rasanya sedih sekali.
Hati sakit bagai diiris-iris sembilu. 
Dunia seakan gelap dan runtuh.
Terasa separuh jiwa seolah pergi dan terbang (lagu Anang banget :D).
Air mata meleleh tak bisa dibendung.
Berhari-hari saya diliputi perasaan hampa yang menyiksa.
Ingatan saya selalu tertuju pada hal yang telah hilang.
Berlebihan banget ya? :D

Begitulah... kehilangan sungguh menyedihkan.
Benar-benar kenyataan yang pahit.
Tapi, jika mau merenung, sebenarnya kita bisa mengambil hikmah dari sebuah kejadian KEHILANGAN.

Saya menyimpulkan bahwa KEHILANGAN bisa memberi beberapa pelajaran berharga pada kita.
  • Hakikatnya semua yang kita miliki di dunia ini hanya pemberian. Kita terlahir ke dunia tanpa membawa apa pun. Harta benda yang kita miliki dan seseorang yang kita cintai hanyalah titipan dari Allah. Jika Allah berkehendak mengambilnya kembali, kita tak bisa berbuat apa-apa. Hal itu sebenarnya harus lebih meyakinkan kita bahwa Allah Mahakuasa. Kita hanyalah hamba lemah yang tidak berdaya dan tidak punya apa-apa.
  • Bisa jadi kita telah teledor dan kurang menjaga hal yang kita miliki itu hingga akhirnya terlepas begitu mudah dari genggaman. Mungkin di situ Allah ingin memberi pelajaran pada kita agar ke depannya kita lebih waspada dan hati-hati.
  • Saya meyakini kalimat ini "Ketika Allah mengambil suatu hal dari kita, pasti Allah akan menggantinya dengan suatu hal yang jauh lebih baik". Ya, memang terbukti begitu. Ingat, tidak selamanya kita hidup dalam kepedihan gara-gara kehilangan. Akan ada kebahagiaan setelah penderitaan. Akan ada kemudahan dibalik kesulitan. Akhirnya kita diajari untuk ikhlas, sabar, dan yakin dengan janji-Nya. 

Sebagai analogi, mari mengingat tugas tukang parkir. 
Tukang parkir diamanahi untuk menjaga kendaraan milik orang lain. 
Ketika kendaraan itu satu per satu datang, ia akan merasa senang. 
Makin banyak kendaraan yang datang, hatinya akan makin membuncah bahagia. 
Hal itu karena uang yang akan dia terima tambah besar. 
Saat kendaraan itu satu per satu hilang dari area parkir karena diambil kembali oleh pemiliknya, dengan tersenyum ia akan menyerahkannya dan merelakan pergi. 
Tak ada kesedihan sedikit pun yang bergelayut dalam hatinya.
Tak ada kepedihan segurat pun yang menghiasi wajahnya.
Kenapa begitu? 
Karena tukang parkir itu paham betul bahwa kendaraan itu bukan miliknya. 
Ia hanya ditugasi menjaganya. 
Jadi, ia tidak bisa menahannya.
Ia pun tidak berhak marah apalagi uring-uringan saat kendaraan itu kembali diambil alih.

Nah, tak ada salahnya bukan jika kita belajar pada sikap tukang parkir itu?
Kita juga harus berusaha ikhlas jika ditimpa kehilangan. 
Kita harus berusaha merelakan yang telah hilang. 
Memang tidak mudah, tapi harus senantiasa diusahakan. 
Dengan begitu semoga kita tidak lepas kendali ketika mengalami kehilangan.

Saya pernah membaca kalimat seperti ini
"Kematian bukanlah kehilangan terbesar dalam hidup. Kehilangan terbesar dalam hidup adalah apa yang hilang dalam hati sanubari sementara jiwa kita masih hidup". 
Itu perkataan seorang tokoh, tapi entahlah siapa orangnya (saya lupa mengingat namanya, hehe).  

Hmm... Kawan, pahamkah maksud kalimat itu?
Mari sama-sama kita pikirkan...
Saya tunggu hasil analisis kawan-kawan... ^_^

Menurut saya, hal yang paling harus kita takutkan adalah bukan bagaimana jika harta benda kita hilang atau bagaimana jika orang yang kita cintai hilang. Namun, itu bukan berarti akhirnya kita malah menyia-nyiakan dan tidak menjaganya.
Kita tetap harus menjaga sebaik mungkin titipan-Nya karena kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah kelak.

Kita harus merasa lebih takut jika iman dan Islam kita hilang.
Kita harus merasa lebih takut jika rasa syukur kita hilang.
Kita harus merasa lebih takut jika rasa kasih sayang kita hilang.
Kita harus merasa lebih takut jika rasa peduli dan empati kita hilang.

Karena itu, mari kita jaga keimanan dan keyakinan kita.
Kita mohon pada Allah agar diberi keteguhan iman.
Kita mohon pada Allah agar dijauhkan dari sikap ingkar nikmat.
Kita mohon pada Allah agar menjadi hamba yang pandai bersyukur.
Kita mohon pada Allah agar menjadi insan yang peduli.
Kita mohon pada Allah agar menjadi orang yang penyayang.

Kabulkan permohonan kami ya Allah... amin.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy