RSS

Maling yang Selalu Gagal Maning


Dini hari tadi sekitar pukul 02.00, saat terbangun dari tidur, aku mendengar suara-suara agak ribut bin gaduh. Kentungan dipukul berkali-kali. Kalau mendengar dari gema suaranya sih sepertinya agak jauh dari rumahku. Firasatku mengatakan pasti ada pencurian. Eh ternyata benar, keesokan harinya tetangga menceritakan bahwa Pak Haji M yang tinggal di RT sekian kemalingan domba. Ckckck... hari gini masih ada maling? Plis deh ah! :D

Tetanggaku heboh banget bercerita pada ibu. Aku samar-samar mendengarkan di kamar. Ternyata domba Pak Haji M yang diincar si pencuri tidak berhasil dibawa kabur karena terlanjur ketahuan. Pencurinya kabur begitu mengetahui ada orang yang menangkap aksinya. Namun, sayang semilyar sayang karena domba itu udah disembelih oleh si pencuri. Jumlahnya dua pula. Duh duh, kasian banget ya tuh domba (hehe), eh kasian juga Pak Haji M. Pasti beliau syok banget.

Domba Pak Haji M memang udah beberapa kali jadi incaran pencuri. Dulu pernah mau dicuri juga. Udah dikeluarkan dari kandang dan hendak dituntun, eh keburu ketahuan. Akhirnya, kaburlah tuh maling. Dombanya selamat. Beberapa kali terjadi seperti itu.

Nah, rupanya si pencuri tidak putus asa dan pantang menyerah. Semangatnya untuk mencuri domba amat luar biasa. Setelah gagal beberapa kali, pencuri pun menggunakan taktik lain untuk membawa kabur domba Pak Haji M. Maka, digunakanlah trik menyembelih. Namun, lagi lagi gagal maning. Keburu ketahuan. Entah pencurinya yang bernasib apes terus menerus, entah Pak Haji M yang punya firasat baik, entah domba Pak Haji M yang sulit dikendalikan, pokoknya pencurian itu selalu gagal. Namun, pencurian yang terakhir ini bukan hanya menimbulkan kekecewaan dan kesedihan di hati para pencuri, melainkan juga menyisakan kepedihan dan kekecewaan di hati Pak Haji M.

Bagaimana tidak sedih coba? Domba itu udah dipelihara sejak kecil hingga tumbuh menjadi domba gemuk yang sehat. Kalau dijual bakalan laku ratusan ribu. Tapi, dalam sekejap, cuma semalam, hanya beberapa jam, nyawa domba-domba itu melayang di tangan kotor para pencuri. Kini domba-domba itu pergi untuk selama-lamanya (selamat tinggal domba, hiks...hiks...).

Bayangkan kawan! Rasakanlah kawan! Bagaimana tidak sedih jika sesuatu yang kita pelihara, sesuatu yang kita rawat dengan penuh perjuangan tiba-tiba lenyap. Pasti kita juga akan sedih jika mengalami hal serupa. Kita doakan saja semoga Pak Haji M diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini. Semoga Allah segera mengganti domba-dombanya yang telah mati dengan domba-domba lain yang lebih baik (amin).

Kawan, itu bukan fenomena baru. Bisa dibilang itu hanya praktik pencurian kelas teri. Fakta lain di lapangan seperti yang sering diberitakan oleh media-media massa lebih mencengangkan lagi. Banyak tindakan kriminal yang terjadi di sekitar kita. Aksi kriminal mengambil barang orang lain makin marak. Saya pun pernah menjadi korbannya. Biasanya aksi itu dilancarkan melalui beberapa tingkatan, mulai dari pencopetan, pencurian, penjambretan, penodongan, penghadangan, perampokan, sampai penjarahan yang berujung hingga pembantaian. Hiy, SEREM abis!

Jika ditelusuri alasan mereka melakukan tindakan itu, motif ekonomilah alasan logisnya. Yup, kemiskinan telah menggelapkan mata hati para pencuri sehingga nekad melakukan aksi kejahatan yang dilarang agama. Mereka menggadaikan keimanannya dan mengambil jalan pintas untuk mengumpulkan pundi-pundi kekayaan.

Ironis memang, negeri kita kaya raya. SDA-nya melimpah ruah. Harusnya dengan SDA yang ada, rakyat Indonesia bisa mengecap kemakmuran. Namun, karena SDA kita dikelola pihak asing dan para kapitalis, akhirnya kekayaan itu hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang. Yang kaya makin kaya, sedangkan yang miskin makin miskin.

Ditambah lagi, hukum yang diberlakukan di negeri kita masih timpang. Hukuman yang diterapkan tidak membuat jera para pelaku kriminal. Makanya, aksi kejahatan sulit dibendung, bak jamur di musim penghujan. Jelaslah hukum buatan manusia memang tidak akan membawa kebaikan, tapi mendatangkan kehancuran.

Entahlah, kapan derita yang menimpa rakyat kita akan berakhir. Sudah saatnya kita mencampakkan aturan manusia dan kembali menerapkan aturan-Nya di semua lini kehidupan, termasuk aturan dalam bidang ekonomi. Niscaya keberkahan akan melingkupi negeri kita tercinta dan kemakmuran akan menghampiri rakyat kita.

Sebagai penutup, saya ingin mengingatkan kepada kawan-kawan agar selalu hati-hati. WASPADALAH, KAWAN! WASPADALAH... KEJAHATAN ADA DI MANA-MANA! :D

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 SAHABAT HATI. All rights reserved.
Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template.
Bloggerized by Miss Dothy